Yannick Carrasco, Wonderkid Belia Belgia di Piala Eropa
tipsbetcash.com – Tak berlebihan Belgia didapuk menjadi salah satu favorit juara Piala Eropa 2016. Negara peringkat kedua FIFA itu sedang memiliki generasi emas sepak bola.
Dalam tim tersebut terdapat sederet nama kelas wahid. Sebut saja Eden Hazard, Kevin de Bruyne, Axel Witsel, Radja Nainggolan, dan sang pendatang baru Yannick Carrasco.
Nama terakhir diprediksi menjadi rising star pada gelaran empat tahunan di Prancis nanti. Baru semusim di Atletico Madrid, Carrasco mencuri perhatian penikmat bola sejagad.
Awal kedatangannya dari AS Monaco, winger 22 tahun itu belum menembus posisi utama Los Rojiblancos. Perlahan tapi pasti ia mulai digemari publik Vicente Calderon. Pada Oktober 2015 Carrasco terpilih sebagai pemain terbaik Atletico pilihan penggemar.
“Carrasco terus berkembang sesuai dengan upaya yang ia lakukan untuk menyesuaikan dengan karakter tim,” kata pelatih Atletico Diego Simeone berisi pujian terhadap anak asuhnya seperti dilansir dari Allsportnews, beberapa waktu lalu.
Sepanjang musim ini bergulir, pemuda kelahiran Ixelles itu tampil dalam 43 laga dan mencetak lima gol pada semua ajang. Itulah mengapa Carrasco dimasukkan dalam skuat Belgia ke Piala Eropa 2016. Pelatih Belgia Marc Wilmots membawanya ke negeri Napoleon Bonaparte.
Meski baru mencatat empat caps di timnas senior, pemain yang bisa ditempatkan di seluruh area penyerangan ini bukan orang baru di kamar ganti the Red Devils. Carrasco sudah berada di timnas dari U-15, U-17, U-19, dan U-21.
Meski begitu ia harus bersaing keras jika ingin mendapat posisi inti di Prancis. Sebab masih ada Bruyne, Hazard, Witsel, Mertens, dan Divock Origi. Mereka sama-sama bisa menyerang dari sayap dan tengah.
Situs Whoscored mencatat, Carrasco bahkan tidak memiliki kelemahan signifikan. Itu ukurannya untuk seorang gelandang serang. Sementara ia memiliki beberapa kelebihan teknis.
Kekuatannya adalah kematangan dalam melakukan operan kunci, dribel prima, tendangan jarak jauh. Bisa mengambil tendangan bebas, mampu bermain dengan operan pendek, dan tepat ketika melakukan crossing. Ini menjadi kunci ketika Belgia membutuhkan sosok kala membongkar pertahanan lawan yang bermain rapat.