Niat pelatih Juventus, Maurizio Sarri, menjadikan Miralem Pjanic sebagai pusat permainan tim yang lebih dominan daripada tahun-tahun sebelumnya tampak mulai menjadi kenyataan.
Ketika datang ke Juventus, salah satu keinginan utama Maurizio Sarri adalah melihat Miralem Pjanic menjadi sutradara permainan tim yang lebih dominan.
Sebelum ini Miralem Pjanic sudah menjadi regista andalan Juventus.
Akan tetapi, Sarri merasa kemampuan Pjanic masih bisa dikembangkan sehingga performa tim secara keseluruhan juga dapat meningkat.
“Saya ingin Pjanic menyentuh bola 150 kali di setiap pertandingan,” kata Maurizio Sarri ketika dirinya dipresentasikan di depan media.
Kata-kata itu terdengar hiperbolis, tetapi ternyata bukan tidak mungkin bisa diwujudkan.
Seperti dikutip Bolasport.com dari La Gazzetta, pada pekan pertama Liga Italia 2019-2020, Sabtu (24/8/2019), Miralem Pjanic menyentuh bola sebanyak 113 kali.
Itu berarti hanya kurang 37 dari target yang dicanangkan Sarri.
Pemain-pemain lain yang berada di atas lapangan laga Parma vs Juventus tidak ada yang bisa mencapai 80 sentuhan bola.
Dominasi Pjanic dalam pertandingan itu juga terlihat dari jumlah operan dan penguasaan bola yang dilakukannya.
Menurut Whoscored.com, Pjanic membuat 93 operan dengan akurasi sampai 91%.
Jumlah 93 operan itu jauh melampaui angka rata-rata Pjanic selama berkarier di Liga Italia.
Ketika memperkuat AS Roma dan Juventus, Pjanic rata-rata hanya membuat 60-an operan per partai, tidak pernah mencapai 70.
Ball possession Pjanic mencapai angka 11%, yang berarti sekitar 18% dari penguasaan bola tim.
Tidak ada pemain lain yang bisa melakukan itu.
Pemain lain di atas lapangan laga Parma vs Juventus rata-rata hanya memegang penguasaan bola 3 sampai 6%
Melihat Pjanic sudah mampu mencapai 113 kali menyentuh bola pada pertandingan pertama, target 150 sentuhan bola yang dipasang Sarri sekarang jadi terlihat cukup realistis.