Ternyata Liga China Hanya di Urutan No 5 Paling Boros Soal Beli Pemain
Data menunjukkan Liga China kini masuk lima besar liga sepakbola di dunia yang paling boros dalam hal pengeluaran untuk transfer pemain.
Dalam daftar negara penyelenggara kompetisi bola, menurut laporan dari FIFA, Jumat ( 27/1 ), kompetisi Liga Super China meroket ke peringkat lima liga dengan pengeluaran transfer pemain terboros di dunia menyusul pembelian sejumlah pemain sepak bola berbakat internasional.
Menurut laporan tersebut, total dana yang dihabiskan klub-klunn sepakbola untuk belanja pemain di seluruh dunia pada 2016 mencapai 4,79 miliar dolar AS atau setara Rp64 triliun. Jumlah tersebut naik 14,3 persen dari tahun sebelumnya, demikian menurut laporan sistem transfer pemain tahunan FIFA.
Klub Liga Premier Inggris menghabiskan 1,37 miliar dolar AS, Jerman 576 juta dolar AS, Spanyol 508,7 juta dolar AS, dan Italia 508,5 dolar AS. Keempatnya merupakan klub – klub terboros.
Liga China sudah menghabiskan dana dua kali lipat hinga mencapai 451juta dolar AS, sehingga naik ke posisi lima dari peringkat 20 dalam tabel pengeluaran liga-liga dunia. Hal ini dilakukan klub klub di liga China semenjak setahun terakhir.
Pengeluaran Liga China bahkan dua kali lipat dari Liga Prancis, yang menduduki peringkat pertama soal pendapatan dari transfer pemain sebesar 246 juta dolar AS pada 2016, mengungguli Portugal sebesar 240 juta dolar AS.
FIFA mengatakan meroketnya belanja pemain Liga China ini belum pernah terjadi sebelumnya. Presiden China, Xi Jinping, menyerukan kesuksesan di bidang sepak bola untuk meningkatkan gengsi negara itu.
Tahun lalu klub Shanghai SIPG membeli striker Hulk dengan dana 55 juta juta dolar AS, klub Jiangsu Suning mengontrak pemain Brasil Alex Teixeira lebih dari 50 juta dolar AS. Belanja pemain kian melonjak pada tahun ini setelah SIPG mengeluarkan dana 63 juta dolar AS untuk gelandang Brasil, Oscar.
“Salah satu tujuan utama yang memicu transfer Liga China adalah guna meningkatkan standar sepak bola di negara ini sehingga membantu tim nasional mencapai Piala Dunia untuk kedua kalinya dalam sejarah setelah debut pada tahun 2002,” kata laporan FIFA.
Namun, uang dinilai tidak akan membantu tim nasional suatu negara lolos dari babak kualifikasi Piala Dunia 2018 di Rusia. Pihak berwenang China justru mengeluarkan aturan untuk mengekang pengeluaran berlebihan para klub Liga Super Cina.
Untuk wilayah Eropa, Liga Premier Inggris, masih mendominasi pasar global. Negara dalam naungan UEFA itu menyumbang 8.346 dari 14.591 transfer internasional. Adapun Brasil tetap menjadi eksportir pemain sepak bola terbesar dengan mengirimkan 808 pemain untuk 118 negara yang berbeda pada tahun 2016, demikian sebagaimana dikutif dari AFP.