tipsbetcash.com – Pertandingan pertama fase grup Euro 2016 sudah tuntas. Semua tim sudah menunjukkan kemampuan mereka dalam pertandingan pembuka mereka di turnamen empat tahunan ini.
Semua pertandingan matchday pertama memiliki satu kemiripan; semua tim masih bermain berhati-hati, mencoba meraih hasil terbaik dengan permainan yang meminimalisir resiko.
Ini adalah fenomena yang wajar karena kebanyakan tim masih ingin melihat situasi. Biasanya semua tim akan tampil all out pada pertandingan ketiga yang umumnya memang menentukan.
Setelah melihat pertandingan pertama semua tim, berikut kami sajikan lima tim yang layak menyandang predikat sebagai kuda hitam. Di atas kertas mereka tak banyak diunggulkan untuk menjadi juara, namun mereka bisa memberikan kejutan.
Berikut adalah lima tim kuda hitam, tak diunggulkan tetapi punya peluang untuk melaju jauh.
1. Swiss
Swiss memiliki keunggulan dalam hal kombinasi antara pemain muda dengan pemain berpengalaman. Mereka juga punya beberapa nama besar yang siap memanggul perjuangan di prancis.
Granit Xhaka menjadi bintang yang paling banyak diperbincangkan karena barusan pindah dari Monchengladbach menuju Arsenal. Lalu dua bek sayap Swiss, Ricardo Rodriguez dan Stephan Lichtsteiner memastikan sisi sayap tercover dengan baik.
Masih ada beberapa nama yang sudah dikenal publik seperti Xherdan Shaqiri dan Yann Sommer. Kekuatan Swiss akan cukup merata tanpa mengandalkan satu atau dua pemain saja.
Namun Swiss tak pernah menjadi unggulan dalam semua turnamen besar. Peluang juara mereka mungkin kecil, tapi mereka jelas punya peluang untuk melakukannya.
2. Kroasia
Kroasia mungkin adalah tim terbesar yang masuk dalam kategori underdog. Di awal turnamen, tak banyak orang yang menjagokan Kroasia untuk melaju jauh, apalagi menjadi juara.
Tapi kroasia memiliki banyak pemain berkualitas tinggi di semua lini. Bintang terbaik mereka antara lain adalah Luka Modric, Ivan Rakitic, Mario Mandzukic dan Ivan Perisic.
Pada edisi Euro sebelumnya, Kroasia tidak beruntung karena tergabung bersama Spanyol dan Italia pad fase grup. Seperti diketahui, Spanyol dan Italia akhirnya lolos ke partai final yang dimenangkan la Roja.
Kali ini saingan Kroasia untuk lolos tidak seketat empat tahun silam. Jika bisa konsisten menunjukkan permainan terbaiknya, bukan tak mungkin Kroasia akan melaju jauh seperti ketika mereka meraih posisi tiga di Piala Dunia 1998.
3. Polandia
Situasi Polandia sedikit banyak mirip dengan Swedia, namun kondisi mereka lebih baik. Jika Swedia punya Ibrahimovic, maka Polandia punya Robert Lewandowski.
Tapi Polandia tidak cuma bergantung kepada sosok Lewa. Di belakang, ada Kamil Glik yang selalu tampil bagus bagi timnas. Dua bek sayap, Lukas Piszczek dan Jakub Blaszczykowski juga sudah kenyang pengalaman di level tinggi. Grzegorz Krychowiak dan Arkadiusz Milik juga membuat tugas untuk menang menjadi lebih mudah.
Polandia juga tengah berada dalam form yang bagus. daya serang Polandia sangat besar dan diyakini akan mampu membuat banyak tim besar waspada.
Selain Lewandowski, Polandia mungkin tidak punya nama lain yang dianggap berkelas Superstar. Namun kombinasi antara para pemain mereka akan bisa menghasilkan performa yang cukup untuk melaju jauh
4. Wales
Terakhir kali Wales lolos ke putaran final kompetisi besar adalah pada Piala Dunia 1958, itu pun karena mendapat kesempatan kedua. namun kali ini mereka memiliki modal besar untuk bicara banyak.
Tentu saja setiap kali berbicara soal Wales, orang akan langsung berpikir Gareth Bale sebagai bintang utama. Anggapan ini tidak salah dan Bale memang menjadi outlet serangan utama Wales. Namun The Dragons lebih dari sekadar Bale saja.
Wales punya beberapa nama yang bisa menjadi pembeda seperti Aaron Ramsey, Joe Allen dan juga Ashley Williams. Selain itu, Wales adalah satu-satunya tim yang bisa mengalahkan Belgia dalam kualifikasi.
Modal paling berharga Wales adalah semangat bermain tanpa beban. Tidak seperti Inggris yang selalu diberi ekspektasi tinggi di setiap turnamen, Wales hanya diharapkan untuk menunjukkan permainan terbaik mereka.
Dengan mentalitas yang tepat, Wales bisa menajdi ancaman serius bagi para tim unggulan yang akan mereka temui di Euro kali ini.
5. Swedia
Sosok Zlatan Ibrahimovic menjadikan Swedia dianggap sebagai kuda hitam dalam setiap turnamen besar yang mereka ikuti. Penyerang senior itu memang mampu membuat perbedaan bagi timnya.
Wajar saja jika Eric Hamren mendesain permainan Swedia untuk mendukung penuh Ibrahimovic. Setiap serangan Swedia akan selalu berakhir di kaki atau kepala Zlatan.
Hal ini bagaikan pedang bermata dua bagi Swedia. Di satu sisi, mereka bisa menuai hasil bagus saat Zlatan sedang dalam performa terbaiknya. Namun strategi semacam ini bisa menjadi senjata makan tuan jika lawan berhasil mematikan pergerakan Zlatan.
Menariknya, ketika Zlatan tidak bermain, Swedia justru bisa menunjukkan permainan yang padu layaknya sebuah tim. Tanpa ada titik fokus, beban kerja ditanggung bersama satu tim.