tipsbetcash.com – Perhelatan pesta sepakbola Eropa, Euro 2016 di Prancis, dibayang-bayangi ancaman serangan teroris. Pasalnya, jika terjadi satu saja serangan yang mengakibatkan adanya korban tewas, gelaran turnamen empat tahunan ini Negeri Napoléon ini bakal berakhir.
Sebelumnya pada Minggu, 5 Juni 2016 lalu, Presiden Prancis, François Hollande menegaskan kembali akan perlunya kesiagaan penuh aparat negaranya, untuk menangkal ancaman yang ada.
“Sayangnya, ancaman seperti ini akan terus terjadi dalam waktu yang lama. Oleh karenanya kita harus memastikan bahwa Euro 2016 dilangsungkan dengan sukses,” ucapnya kepada Inter Radio.
Soal sasaran serangan, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (Kemenlu AS) dan Inggris, sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan dan pernyataan bersama, terkait target-target potensial serangan teroris.
“Stadion-stadion pertandingan Euro, fan zones dan tempat-tempat hiburan yang sedianya tidak berkaitan (dengan Euro) di Prancis dan seantero Eropa, menjadi target potensial untuk teroris,” sebut pernyataan tersebut, dikutip The Local, Rabu (8/6/2016).
Sementara unit kontra-terorisme Prancis menyebutkan, bahwa mereka sudah mengerahkan sejumlah personel dari berbagai satuan, untuk bersiaga penuh di stadion-stadion, fan zones, bar dan pusat-pusat transportasi di Prancis.
“Dari segi persiapan, kami sudah melakukan yang terbaik. Semua satuan sudah dimobilisasi: polisi, paramiliter, serta personel tentara Prancis. Tapi jujur saja, saya masih khawatir,” sebut seorang pejabat senior unit kontra-terorisme yang enggan disebutkan namanya.
“Jika ada korban tewas, sederhananya – sepertiga tim-tim asing akan meninggalkan Prancis. Dan jika Daesh (sebutan ISIS) mengklaim serangan dan memperingatkan serangan lainnya, semuanya akan pergi,” lanjutnya.
Terpisah, pakar terorisme Prancis, François-Bernard Huyghe menyatakan: “Kami tidak pernah mengalami situasi ini sebelumnya. Semua orang cemas tentang ancaman. Tapi jika pemerintah mulai membatalkan satu event, maka yang lainnya akan ikut batal, seperti Tour de France, Festival Film Cannes,”.
Adapun Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prancis, Bernard Cazeneuve memaparkan: “Tujuan kami adalah menjadi Euro sebagai pesta besar. Tapi kita berutang kebenaran pada warga Prancis. Pencegahan 100 persen bukan berarti presentasi risikonya nol,”.