Cristiano Ronaldo memenangi gelar pemain terbaik dunia 2016 versi Federation Internationale de Football Association (FIFA) untuk keempat kalinya pada Selasa dini hari WIB (10/1/2017).
Pemain bintang Timnas Portugal dan klub La Liga Spanyol Real Madrid itu mengalahkan rival lamanya Lionel Messi asal Argentina dan sesama klub La Liga FC Barcelona dalam penetapan pemain terbaik sepanjang tahun lalu itu.
Messi sendiri hanya beberapa jam sebelum perhelatan puncak ditarik oleh klubnya, sehingga tidak mengikuti kegiatan yang digelar di Kongresshaus Theatre di tengah Kota Zurich tersebut.
Sementara itu, pelatih berkebangsaan Italia Claudio Ranieri terpilih sebagai yang terbaik sebagai imbas dari kejutannya membawa Leicester City menjadi juara Liga Primer Inggris musim 2015-2016 meski Si Rubah tertatih-tatih dalam mengarungi separuh perjalanan musim 2016-2017.
Kemenangan Ronaldo merupakan ganjaran wajar atas peran pentingnya membawa Portugal menjadi juara Piala Eropa (Euro) 2016 di Prancis dengan menaklukkan tuan rumah di final serta mengantar Real Madrid juara Liga Champions Eropa dengan mengatasi rival sekota Atletico Madrid di laga puncak.
Di bawah Ronaldo, pemain terbaik dunia lima kali Messi kali ini menjadi yang kedua, sedangkan penyerang Timnas Prancis dan Atletico Madrid Antoine Griezmann di peringkat ketiga sebagai pemain terbaik dunia sepanjang tahun lalu.
Mengenai penarikan Messi dari acara gala tersebut, Barca mengungkapkannya merupakan persiapan melawan Athletic Bilbao di leg kedua babak 16 besar Piala Raja Spanyol (Copa del Rey) yang digelar pada Kamis (12/1/2017) mulai pk. 03:15 WIB.
Wajar apabila Barca menilai pertandingan tersebut sangat penting, mengingat dalam pertandingan leg pertama yang berlangsung di Bilbao pada Jumat pagi WIB pekan lalu (6/1/2017) Barca menelan kekalahan dengan skor tipis 1-2.
Keputusan Barca menarik Messi demi Copa del Rey mengecewakan Ronaldo. “Saya senang jika Messi ada di sini saat ini, tapi mereka (Barca) punya laga penting Rabu (Kamis WIB) dan saya bisa memahaminya,” ujarnya selepas menerima penghargaan dari Presiden FIFA Gianni Infantino.
Ronaldo dan Real Madrid juga segera bertarung di leg kedua Copa del Rey yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat (13/1/2017) mulai pk. 03:15 WIB melawan tuan rumah Sevilla. Namun, selain waktu yang masih lebih lama ketimbang laga Barca, Madrid juga telah aman dengan menang di leg pertama 3-0.
FIFA pada 2010 hingga 2015 menggabungkan penganugerahan pemain terbaik dunia yang biasa dihelatnya sendiri dengan Ballon d’Or yang sebelumnya digelar secara terpisah oleh France Football. Namun, mulai tahun ini, penganugerahan pemain terbaik FIFA dilaksanakan terpisah lagi.
Ronaldo juga terpilih menjadi pemain terbaik dunia versi penerbitan Prancis tersebut pertengahan bulan lalu sehingga meraih penghargaan Ballon d’Or.
Cristiano Ronaldo sebelumnya memenangi penghargaan pemain terbaik dunia untuk edisi 2008, 2013, 2014 dengan Messi selalu berada di posisi kedua. Sedangkan Messi memenangi penghargaan terbaik dunia edisi 2009 hingga 2012 dan kemudian pada 2015 dengan Ronaldo selalu menjadi yang kedua kecuali pada edisi 2010 di mana sesama pemain Barca Andres Iniesta sebagai runner up.
Sementara itu, Ranieri menangku ‘gila’ setelah dinyatakan sebagai pemenang penghargaan sebagai pelatih terbaik sedunia edisi 2016 dengan melawati Fernando Santos, yang memimpin Portugal juara Euro 2016.
Di sisi lain, klub Kolombia Atletico Nacional de Medellin meraih Fair Play Award tak lepas dari kenyataan unik dan bersejarah di mana mereka menyerahkan gelar juara Copa Sudamericana, kejuaraan antarklub Amerika Selatan level kedua setelah Copa Libertadores, kepada klub Brasil Chapecoense.
Sedikitnya 19 pemain Chapecoense berikut jajaran pelatih dan manajemennya tewas akibat kecelakaan pesawat yang membawa mereka ke Medellin untuk menjalani pertandingan final leg pertama Copa Sudamericana melawan tuan rumah Atletico Nacional.
Hanya dalam hitungan jam setelah insiden menyedihkan itu, Atletico Nacional langsung meminta Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) untuk menyerahkan gelar juara Copa Sudamericana kepada Chapecoense.
“Chapecoense adalah juara Copa Sudamericana 2016, selamanya,” demikian pernyataan resmi Atletico Nacional segera setelah tragedi akhir November 2016 itu. Secara keseluruhan kecelakaan itu menewaskan 71 penumpang dan krunya.
“Kami melakukan sesuatu yang tidak lebih dari apa yang harus kita lakukan, menyerahkan kepada mereka trofi ini sebagai tanda sebuah harapan,” kata Presiden klub Atletico Nacional Juan Carlos de La Cuesta dalam acara tersebut mengenai sikap klubnya menyerahkan gelar juara kepada Chapecoense.
Yang juga meraih penghargaan dalam acara di Zurich tersebut ialah Carli Lloyd, pemain timnas putri Amerika Serikat. Dia menjadi yang terbaik kedua secara beruntun karena juga meraihnya untuk edisi 2015.
Kabar baik bagi Malaysia, pemain klub Penang Mohammad Faiz Subri, memenangi Ferenc Pukas Award sebagai pencetak gol terbaik sepanjang 2016. Gol itu dilesakkannya dari jarak 35 meter dalam kompetisi domestik Malaysia ketika timnya menang 4-1 atas Penang.