Striker Inter Milan, Romelu Lukaku, dinobatkan sebagai Europa League player of the season 2019/20. Dia tampil impresif dalam menuntun Inter mencapai partai final musim lalu.
Musim lalu adalah musim pertama Lukaku bersama Inter, yang juga jadi musim kebangkitannya. Dia mencetak 34 gol di semua kompetisi, impresif untuk ukuran pemain baru.
Di antara koleksi golnya, tujuh gol tercipta dalam enam pertandingan di Liga Europa. Inter awalnya memulai di Liga Champions, tapi merosot ke kasta kedua karena gagal di fase grup.
Lukaku langsung jadi pemain krusial di bawah Antonio Conte, yang mengusung proyek perkembangan skuad besar-besaran untuk Nerazzurri.
Keberhasilan mencapai final Liga Europa musim lalu patut diacungi jempol, sayangnya Inter takluk 2-3 dari Sevilla dan gagal juara. Meski begitu, Lukaku tetap terpilih jadi pemain terbaik.
Mengutip Reuters, Lukaku mendapatkan 270 poin dalam pemungutan suara. Dia mengalahkan Bruno Fernandes dari Manchester United (128) dan Ever Banega milik Sevilla (118).
Pemungutan suara ini dilakukan oleh para pelatih dari 48 klub yang berpartisipasi di fase grup, plus suara 55 jurnalis.
Lukaku pun menyampaikan sejumlah pesan dalam rekaman video yang ditayangkan ulang pada seremoni tersebut.
“Pertama-tama, saya pribadi ingin mengucapkan selamat pada Sevilla yang menjuarai turnamen,” ujar Lukaku.
“Saya ingin berterima kasih pada keluarga dan agen saya untuk dukungan mereka. Juga berterima kasih pada pelatih dan staf klub, para petinggi, dan presiden klub untuk kepercayaan mereka dan untuk bantuan mereka sepanjang musim.”
“Yang paling penting, saya ingin berterima kasih pada rekan setim saya, yang telah bersikap luar biasa pada saya sejak kali pertama tiba. Mereka seperti saudara bagi saya,” imbuhnya.
Gelar pemain terbaik Liga Europa ini diyakini pantas untuk Lukaku. Dia bukan hanya impresif di ajang tersebut, melainkan juga di kompetisi-kompetisi lain sepanjang musim, yang dibuktikan dengan rekor-rekornya di bawah ini:
- Pemain Inter pertama yang bisa mencetak lebih dari 20 gol pada 30 pertandingan perdana di Serie A sejak Ronaldo tahun 1998
- Mencetak 30 gol semusim untuk pertama kali dalam kariernya
- Pemain pertama yang bisa terus mencetak gol dalam sembilan laga Liga Europa beruntun
- Pemain Inter pertama yang bisa mencetak lebih dari 30 gol semusim sejak Samuel Eto’o pada 2010/11 (semua kompetisi)