Persib Bandung dan Arema FC adalah dua kontestan babak delapan besar Piala Presiden 2017 yang memiliki suporter dengan jumlah besar. Pada laga tandang, kedua tim juga tidak kalah dukungan.
Babak perempat final Piala Presiden 2017 yang digelar di Stadion Manahan, Solo, menjadi perhatian tersendiri bagi kedua klub. Mereka berharap tidak main pada hari yang sama untuk mengantisipasi hal buruk akibat dua suporter mereka yang bertemu dalam tempat dan waktu yang sama.
Persib dan Arema akhirnya lega karena hasil pengundian babak delapan besar, kedua tim tidak bertemu dan tidak bertanding pada hari yang sama. Persib melawan Mitra Kukar pada Sabtu (25/2/2017), sementara Arema FC menghadapi Sriwijaya FC pada Minggu (26/2/2017).
“Suporter memang harus jadi perhatian panitia pertandingan, apalagi bila melibatkan Arema dan Persib. Sebaiknya memang tidak main pada hari yang sama,” kata General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo.
“Kalau melihat antusiasme bobotoh, pasti mereka juga ingin mendukung Persib di Solo. Hal ini akan kami koordinasikan dengan Viking dan lainnya supaya terkoordinasi dengan baik,” kata M. Irfan, perwakilan Persib yang menghadiri drawing babak perempat final Piala Presiden 2017.
Panpel babak delapan besar mengalokasikan 70 persen kuota tiket pertandingan untuk suporter Arema dan Persib. Untuk duel Arema vs Sriwijaya FC, sebanyak 30 persen jumlah tiket disediakan untuk pendukung Laskar Wong Kito. Begitu juga saat Mitra Kukar melawan Persib, hanya 30 persen kuota tiket untuk fans Naga Mekes.
“Faktor jarak dan jumlah suporter menjadi pertimbangan kami untuk memberikan kuota lebih besar untuk fans Persib dan Arema. Namun, hal itu masih akan kami koordinasikan dengan klub masing-masing,” kata Ketua SC Piala Presiden 2017, Maruarar Sirait.