Ole Gunnar Solskjaer membantah gagasan bahwa Manchester United yang sekarang masih sama persis seperti musim lalu, saat masih ditangani Jose Mourinho. Benar, mereka kesulitan pada awal musim, tapi itu bukan berarti mereka tidak berkembang.
Setan Merah belum benar-benar melaju sejak awal musim ini. Masalahnya masih sama, MU tidak konsisten dan sulit menemukan kestabilan. Solskjaer sempat tertekan.
Kendati demikian, Solskjaer percaya situasi musim ini tidak sama seperti musim lalu. Melihat skuadnya, Solskjaer percaya setiap pemainnya memiliki hasrat tinggi untuk menang.
Kesulitan MU di awal musim ini dianggap sebagai salah satu masalah yang bisa menuntun Solskjaer keluar Old Trafford. Dia memahami situasi itu, tapi yakin mampu mengatasinya.
Sejak awal, Solskjaer tidak pernah menjanjikan perubahan instan. Dia tahu butuh waktu dan kerja keras untuk mengubah MU.
“Situasi ini tidak sama seperti tahun lalu. Kami tidak menunjukkan kekurangan hasrat. Bagi kami, ini adalah tentang membangun kultur baru, membangun tim baru, menyatukan semuanya bersama,” tegas Solskjaer kepada Sky Sports.
“Apakah ini pekerjaan yang saya harapkan? Ya. Saya tidak pernah berkata bahwa pekerjaan ini bakal mudah. Ini tentang langkah per langkah, terus melaju.”
Beberapa waktu lalu, Roy Keane sempat mengkritik Solskjaer sebagai pelatih yang kurang berani memarahi pemain MU ketika Kalah. Kini, Solskjaer menjawab bahwa dia hanya tidak mau menunjukkannya di depan umum.
“Mengapa Anda tidak marah ketika Anda kalah? Jelas saya marah. Itu satu hal, Anda menempatkan tekanan atas diri Anda sendiri dan Anda ingin bersaing. Saya ingin menang di setiap sesi latihan,” sambung Solskjaer.
“Tapi saya tidak menunjukkannya kepada semua orang. Mungkin mereka yang benar-benar mengenal saya tahu apa yang saya rasakan. Saya tidak bisa melampiaskan kemarahan seperti itu,” tutupnya.