Menjadi andalan tidak membuat masa depan Mohamed Salah dan Sadio Mane di Liverpool terjamin. Kata sang legenda, John Barnes, keduanya mungkin saja angkat kaki dari Anfield jika tawaran yang tepat mampir ke hadapan manajemen.
Tidak bisa dimungkiri kalau Mo Salah dan Mane merupakan tonggak keberhasilan Liverpool pada musim ini. Keduanya merupakan pemain yang paling produktif dalam urusan menjebol gawang lawannya.
Lihat saja torehan gol keduanya. Mo Salah sudah mencetak 16 gol dari 26 laga Premier League, sedangkan Mane 14 gol. Itu artinya, hampir 50 persen dari gol Liverpool musim ini dibukukan oleh keduanya.
Karena torehan itu juga, Mo Salah dan Mane jadi sering dikaitkan dengan klub raksasa Eropa lainnya. Dan kabarnya, keduanya sedang menjadi incaran tim asal Spanyol yaitu Real Madrid dan juga Barcelona.
Menarik sedikit ke tahun 2017, kala itu Barcelona harus merelakan kepindahan Neymar ke PSG. Sebagai gantinya, tim berjuluk Blaugarana tersebut mendapatkan dana sebesar 222 juta euro.
Berkaca dari kasus ini, Barnes pun jadi meragukan masa depan Mo Salah dan Sadio Mane di Anfield. Menurutnya klub akan membiarkan pemain pergi jika ada tawaran menggiurkan meski mereka adalah sosok yang tak tergantikan.
“Setiap klub adalah penjual di sepak bola modern ini. Sebuah klub seperti Barcelona pernah terpaksa untuk menjual Neymar,” ujarnya kepada WION.
“Yang membuat pesepakbola tertarik di zaman sekarang ialah gaji. Siapapun pemainnya, apakah itu Sadio Mane ataupun Mo Salah, jika salah satunya ditawari jutaan pounds per pekan oleh klub manapun, maka mereka akan bergabung dengan tim itu terlepas dari kualitas atau posisi mereka, begitulah realita sepak bola modern,” lanjutnya.
Liverpool memiliki segudang pengalaman soal ini. Mereka terpaksa melepas sejumlah pemain penting – seperti Luis Suarez, Philippe Coutinho, dan Fernando Torres – yang tergiur akan tawaran dari klub lain.
“Baguslah kalau Liverpool sudah memiliki kekuatan saat ini karena kesuksesan di atas lapangan, tapi pada akhirnya pemain akan datang dan pergi,” tambahnya.
“Saya selalu mengatakan kepada fans untuk mendukung klub dan bukan pemain. Seorang pemain tidak boleh dipaksa untuk bertahan di klub atas kehendakna sendiri, sebab itu akan membuat pemain merasa lebih kuat dari klub dan membuatnya jadi kurang bertanggung jawab di lapangan.”
“Kabar baiknya adalah saya bisa menjamin bahwa situasi seperti itu takkan muncul di bawah asuhan Klopp karena kontrol yang ia miliki terhadap pemain dan klub. Pemain tahu mereka tidak bisa melangkahi tanggung jawabnya selama dia memegang kekuasaan,” pungkasnya.