Mengenal Apa itu Arti Scudetto dan Jumlah Bintang di Logo Jersey Pemain
ika kita melihat seragam Juventus musim 2016/17, seragam mereka memiliki lambang bendera Italia berbentuk perisai, kemudian ada pula lambang bulat seperti sasaran panah di atas logo apparel, ditambah lagi dengan adanya tiga bintang di atas lambang logo kesebelasan mereka.
Di Liga Primer-pun kita bisa melihat Leicester City memakai lambang Premier League khusus yang berwarna emas di kedua lengan mereka, tidak seperti kesebelasan Liga Primer lainnya. Apakah artinya penggunaan lambang-lambang atau tanda-tanda khusus ini?
Untuk Italia, kita mengenal scudetto. Scudetto adalah istilah yang berasal dari Bahasa italia yang memiliki arti “perisai kecil”. Istilah ini berasal dari kata “scudo” yang memiliki arti perisai atau lambang.
Di sepakbola Italia, scudetto merujuk langsung kepada lambang (badge) berbentuk perisai dengan warna bendera Italia (hijau-putih-merah) yang dikelilingi dengan garis berwarna emas. Badge ini diberikan kepada kesebelasan yang menjadi juara Serie A Italia di musim sebelumnya.
Pada musim setelah mereka menjadi juara, kesebelasan yang bersangkutan dipersilakan memakai badge tersebut di seragam mereka.
Pertama kali scudetto digunakan adalah pada 1924 ketika Genoa memenangkan gelar kedelapan mereka di kompetisi tertinggi di Italia tersebut. Sejak saat itu mereka belum pernah lagi meraih scudetto.
Inilah kenapa istilah scudetto sudah disinonimkan dengan juara Serie A, seolah-olah 20 kesebelasan di Serie A hanya memperebutkan badge kecil saja, bukan sebuah trofi, sampai akhir musim. Sementara trofi Serie A Italia, yang sebenarnya menjadi rebutan yang sesungguhnya, bukan dinamai sebagai scudetto.
Penyebutan scudetto jika sudah berjumlah jamak menjadi scudetti. Pada musim ini, Juventus adalah kesebelasan yang berhak memakai scudetto di seragam mereka.
Selain itu, di seragam Juventus juga kita bisa menemukan adanya lambang bulat yang terlihat seperti sasaran panahan, yang juga berwarna seperti bendera Italia. Lambang ini dinamakan coccarda atau tricolore, yang menandakan jika kesebelasan tersebut menjuarai Coppa Italia pada musim sebelumnya.
Di banyak negara lain, ada banyak bentuk penghargaan yang mirip seperti scudetto. Di Liga Primer misalnya, juara Liga Primer pada musim sebelumnya diberikan badge khusus berwarna emas untuk mereka pakai di kedua lengan seragam mereka pada musim selanjutnya.
Leicester City adalah kesebelasan yang berhak memakai badge Premier League berwarna emas musim ini.
Penggunan tanda khusus seperti bintang
Selain scudetto dan badge khusus, kita juga kadang bisa melihat penggunaan simbol bintang (bisa lebih dari satu) di puncak (atas) lambang kesebelasan. Untuk sepakbola Italia, satu bintang akan diletakkan di atas lambang sebuah kesebelasan setiap kesebelasan tersebut berhasil memenangkan 10 gelar Serie A.
Sebagai contoh musim ini, kita bisa melihat Juventus yang berhak memakai tiga bintang di atas lambang atau logo kesebelasan mereka. Mereka berhak memakai tiga bintang tersebut karena mereka sudah meraih 32 scudetti.
Sama seperti di Italia, Skotlandia juga memberikan satu bintang setiap 10 gelar juara liga tertinggi Skotlandia. Rangers memiliki lima bintang karena mereka sudah 54 kali menjadi juara liga.
Sementara Celtic berbeda lagi. Mereka yang sebenarnya sudah memenangkan 47 gelar juara Liga Skotlandia hanya memakai satu bintang di atas lambang kesebelasan mereka. Hal ini mereka lakukan karena mereka menganggap “satu bintang” yang layak dipamerkan hanyalah satu gelar juara Piala Eropa (sekarang setara Liga Champions UEFA) yang berhasil mereka raih pada 1967. Sampai sekarang memang belum ada lagi kesebelasan asal Skotlandia yang berhasil menjuarai Piala Eropa atau Liga Champions.
Beberapa negara lainnya yang memberikan satu bintang setiap 10 gelar juara liga antara lain adalah Norwegia, Swedia, Belanda, dan Malta.
Jika sepuluh bintang terlalu banyak, di Liga Turki berbeda lagi. Kesebelasan di Turki berhak mendapatkan satu bintang setiap lima gelar juara di kompetisi tertinggi yang kesebelasan tersebut raih.
Sementara di MLS Amerika Serikat, penggunaan satu bintang sempat diaplikasikan setiap satu saja gelar juara Piala MLS. Selain itu pada 2006, juara bertahan juga berhak memakai MLS scudetto, sebuah lambang yang sama dengan scudetto di Italia setiap kesebelasan tersebut menjadi juara.
Namun pada 2012, MLS scudetto digantikan dengan dengan satu bintang berwarna emas yang besar. Bintang emas ini juga dituliskan tahun kesebelasan tersebut mendapatkan gelar juara, dengan didampingi bintang berwarna perak yang berukuran lebih kecil.
Jadi di MLS sekarang, kesebelasan yang meraih lima gelar juara berhak memakai satu bintang emas besar (hanya Los Angeles Galaxy) didampingi empat bintang perak kecil. Sementara kesebelasan yang mendapatkan jumlah gelar di bawah lima, hanya berhak memakai bintang perak berukuran kecil.
Hampir sama dengan Amerika Serikat, Australia memperkenalkan satu bintang emas setiap kesebelasan asal Australia tersebut berhasil menjadi juara Liga Champions AFC. Bintang emas tersebut juga memiliki angka jumlah gelar di tengahnya. Sementara juara A-League (Liga Australia) dan W-League (Liga Australia untuk sepakbola perempuan) akan diberikan satu bintang berwarna perak untuk setiap gelar juara yang mereka raih.
Kemudian di Indonesia berbeda lagi. Bagi setiap kesebelasan yang berhasil satu kali saja menjadi juara Liga Indonesia, maka berhak memasang satu bintang di atas lambang kesebelasan mereka.
Hal ini (satu bintang untuk setiap satu gelar juara) sebenarnya berlaku juga untuk juara Piala Dunia. Seperti yang dituliskan pada peraturan kompetisi FIFA pasal 18.2, “Siapa saja anggota asosiasi yang memenangkan Piala Dunia FIFA boleh menaruh simbol di seragam mereka yang merepresentasikan prestasi tersebut dan sesuai dengan jumlah gelar juara yang mereka menangkan.”
Menurut FIFA, sebenarnya penggunaan simbol ini boleh bebas. Meskipun begitu, kebanyakan negara akan memakai simbol bintang berwarna emas untuk setiap satu gelar juara yang mereka menangkan.
Jerman memiliki 4 bintang karena mereka sudah empat kali menjadi juara dunia (1954, 1974, 1990, dan 2014), kemudian Brasil memiliki 5 bintang, Italia 4 bintang, Argentina dan Uruguay 2 bintang, serta Prancis, Inggris, dan Spanyol yang masing-masing memiliki satu bintang.
Bagaimana jika sebuah kesebelasan memang sedari awal merancang desain logo kesebelasan mereka dengan menggunakan unsur bintang? Hal ini pernah terjadi kepada Manchester City. Sebelum City mengganti logo dan melakukan rebranding, logo mereka memiliki tiga bintang berwarna emas yang diletakkan di posisi atas.
Hal tersebut memang sah-sah saja dan tidak menyalahi aturan apapun. Hanya saja, persoalan bintang di logo City ini pernah menimbulkan olok-olok.