tipsbetcash.com – Kepolisian Swiss menyerbu dan menggeledah markas besar Organisasi Sepak Bola Eropa (UEFA) di kota Nyon, Rabu waktu setempat (6/4/2016). Aksi polisi tersebut merupakan buntut keberadaan nama Gianni Infantino, eks sekjen UEFA, dalam berkas kontroversialPanama Papers.
Infantino kini menjabat presiden baru FIFA. Menurut BBC, dalam berkas itu juga terdapat nama Juan Pedro Damiani –eks pejabat FIFA yang sudah mengundurkan diri.
Polisi menggeledah kantor UEFA untuk mengamankan barang bukti sejumlah dokumen kerja sama bisnis hak siar televisi kompetisi Liga Champions 2006. Sejumlah dokumen bisnis itu memuat tanda tangan Infantino dalam kapasitas sekjen UEFA.
Infantino lewat pernyataan resmi FIFA yang dilansir Reuters mengaku cemas integritasnya bakal diragukan media dan publik menyusul perkembangan terbaru ini. Apalagi UEFA secara tegas membantu kepolisian dengan menyerahkan seluruh dokumen terkait.
“Saya ingin menegaskan bahwa UEFA atau saya tak pernah dihubungi pihak berwenang manapun untuk urusan kontrak. Selain itu, seperti yang diberitakan media, tidak ada indikasi saya atau UEFA melakukan pelanggaran hukum dalam urusan ini,” demikian pernyataan Infantino.
Kontrak yang dicurigai polisi melibatkan perusahaan pemasaran swasta Cross Trading. Perusahaan milik Hugo Jinkins dan putranya, Mariano, itu mendapat hak siar Liga Champions untuk tiga musim dari Komisi Pemasaran UEFA (TEAM).
Cross Trading membelinya seharga USD111 ribu (sekarang Rp1,4 miliar). Mereka kemudian langsung menjual hak siar televisi itu ke perusahaan Ekuador, Teleamazonas, dengan harga tiga kali lipat lebih mahal –USD311.170 (Rp4 miliar).
Selain hak siar Liga Champions, Cross Trading juga mengamankan hak siar pertandingan Piala Super Eropa seharga USD28 ribu dan kemudian dijual ke Teleamazonas senilai USD126.200.
BBC menulis kontrak itu terkuak dalam dokumen Panama Papers yang bocor dari kantor pengacara berbasis di Panama, Mossack Fonseca. Sedangkan Reuters mengaku belum melihat dokumen itu sehingga belum bisa mengkonfirmasi kebenaran kontrak tersebut.
Sementara Kejaksaan Swiss, yang dikutip Bloomberg, mengatakan penggeledahan didasari kecurigaan pada pelanggaran hukum akibat kesalahan tata kelola (mismanagement) dan penyalahgunaan.
Namun penggeledahan ini belum ditujukan kepada subjek tertentu sehingga sampai saat ini belum ada satu orangpun yang dibidik oleh kepolisian Swiss. Artinya, bukan Infantino maupun Cross Trading atau siapapun.
UEFA mengatakan tidak tahu soal penjualan hak siar yang dimiliki Cross Trading ke Teleamazonas. Dokumen Mossack Fonseca, menurut Bloomberg, menyebutkan Teleamazonas memilih Cross Trading untuk mengurus koneksi ke UEFA. Sejauh ini Teleamazonas belum memberi komentar.
TEAM mengatakan seluruh lelang hak siar kompetisi mereka dilakukan lewat proses yang “fair dan terbuka.” “Ketika itu tak seorangpun yang sadar bahwa Cross Trading, sekitar satu dekade kemudian, bakal menjadi subjek penyelidikan kriminal,” demikian pernyataan TEAM.
Hugo Jinkins dan putranya saat ini masih berada dalam penyelidikan FBI menyusul kasus suap dan skandal mega korupsi FIFA yang mengemuka pada Oktober 2015.