helsea harus menanggung malu karena gagal mempertahankan gelar juara Liga Primer Inggris pada musim lalu. Dimulai dari strategi transfer yang keliru karena pembelian panik rombongan Papy Djilobodji sampai Radamel Falcao, kemudian awal musim ditenggarai dengan perselisihan antara Jose Mourinho sebagai manajer saat itu dengan Eva Caneiro selaku dokter tim. Konflik itu berkelanjutan dengan lahirnya rasa mosi tak percaya dari beberapa pemain kepada Mourinho hingga dipecat pada Desember 2015.
Tonggak manajer Chelsea pun berganti kepada Guus Hiddink. Tugas utamanya waktu itu hanya memulihkan mental bertanding John Terry dkk. Soal transfer Januari 2016, ia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak klub. Hal itulah yang membuat Hiddink menerima sodoran Alexandre Pato dan Matt Miazga. Baginya, terpenting mengembalikan mental Chelsea terlebih dahulu.
Tangan dingin Hiddink pun berbuah hasil. Chelsea yang sempat terseok-seok di peringkat 15 klasemen sementara Liga Primer Inggris 2015/2016, perlahan naik ke peringkat 10 sampai berakhirnya kompetisi tersebut. Tapi Roman Abramovich selaku pemilik klub masih belum puas. Ia ingin ada perubahan bersama Chelsea dengan manajer baru. Alhasil, Antonio Conte dicuri dari timnas Italia setelah Piala Eropa 2016.
Conte langsung dihadiahi dua pemain baru yang berkualitas dari Abramovich. Pertama adalah Michy Batsuayi yang telah mencetak 26 gol dari 62 laga bersama Olympique Marseille selama dua musim. Kemudian N`Golo Kante dirampok dari Leicester City, setelah ia membawa kesebelasan itu juara Liga Primer Inggris musim lalu dan tampil membawa timnas Prancis ke final Piala Eropa 2016.
Antonio Conte Masih Membutuhkan Bek Baru
Meski sudah mendatangkan dua pemain baru tapi tampaknya masih belum membuat Conte puas. Haram baginya jika kualitas lini pertahanan belum kuat sepenuhnya. Maka dari itu Conte masih berburu bek tengah untuk menggantikan Terry yang sudah uzur. Alasan lainnya adalah menunggu kepulihan Kurt Zouma yang cedera ligamen lutut berkepanjangan. Berbagai upaya untuk mendatangkan bek tengah sudah dilakukannya.
Soal posisi ini, ia mengandalkan pengalaman dan pengetahuannya dari Liga Italia. Kemungkinan itu dipertegas dari daftar bek tengah incarannya yang mayoritas bermain di Liga Italia. Maka dari itu Leonardo Bonucci, Kostas Manolas dan Kalidou Koulibaly masuk ke dalam daftar incarannya. John Stones yang musim lalu santer diberitakan ke Chelsea pun direlakan ke Manchester City
Tapi mantan pelatih Juventus itu juga mengincar alternatif bek tengah lain. Sementara Skhodran Mustafi dari Valencia justru merapat ke Arsenal dan klausul pelepasan Benfica untuk Victor Lindelof terlalu mahal. Alternatif lain pun jatuh kepada Lamine Kone dari Sunderland.
Selain soal kedalaman, keinginan Conte mendatangkan bek baru agar bisa mempraktikkan formasi tiga bek andalannya. Sebab stok yang ada saat ini justru membuat Conte lebih mengutamakan formasi empat bek seperti yang dilakoni selama laga pra musim. Jika Conte menggunakan formasi empat bek karena menyerah mendatangkan bek baru berkualitas, maka sasaran lainnya harus diarahkan kepada sektor bek sayap.
Jika berbicara soal taktis, full-back adalah masalah Chelsea sejak musim lalu. Chelsea masih belum mendapatkan pelapis sepadan bagi Branislav Ivanocid di sisi kanan dan Cesar Azpilicueta di sisi kiri. Musim lalu, pelapis sepadan Ivanovic adalah Azpilicueta yang menjadi full-back kanan. Namun pengganti Azpilicueta di sisi kiri yang diperankan Baba Rahman saat itu kurang menunjang. Apalagi saat ini Baba Rahman sudah tidak berada di dalam skuat Chelsea lagi.
Ivanovic pun sudah tidak seagresif musim-musim sebelumnya. Permainan Ivanovic sudah melamban dan justru lebih baik ketika dijadikan bek tengah sewaktu era Hiddink. Pelapis Ivanovic selama pra musim adalah Ola Aina yang baru dipromosikan dari Chelsea Reserves. Tentu akan mengagetkan bagi Aina ketika langsung dicanangkan mengembalikan gelar juara Liga Primer Inggris.
Kondisi lini belakang Chelsea berbeda dengan penjaga gawang yang memiliki Asmir Begovic dan Thibaut Courtois atau lini tengah dan depan yang semakin menumpuk karena kedatangan Kante dan Batsuayi. Jika menilik ke lini depan, Conte hanya perlu pintar memilih stok yang sesak oleh Diego Costa, Batsuayi, Loic Remy dan Bertrand Traore. Salah satu pemain itu bisa diapit Eden Hazard dan Willian yang masih bisa dipercaya oleh Conte. Sementara Bertrand Traore pun bisa dijadikan winger atau gelandang serang, seperti yang dilakukannya selama pra musim.
Situasi yang sama dengan lini tengah Chelsea yang begitu dalam. Bahkan Matic yang kabarnya gerah dengan kedatangan Kante pun masih berkemungkinan masuk ke dalam skema Conte. Apalagi Conte menegaskan jika Matic tidak akan dijual. Bukan tidak mungkin gerakan box-to-boxCesc Fabregas yang eksplosif akan ditopang dengan kegigihan Kante dan Matic. Fabregas tidak akan khawatir ketika kehilangan bola karena Kante dan Matic ahli dalam merebut bola, dipadu dengan kemampuan operan yang baik.