Kutukan Juventus di Eropa Hanya Sebuah Mitos?
Gianluigi Buffon menegaskan bahwa Juventus telah membuktikan diri tak memiliki kutukan bermain di Eropa, meski dikalahkan oleh Real Madrid pada final Liga Champions tahun ini dengan skor 4-1.
Selain kekalahan di Cardiff pada tanggal 3 Juni lalu, Il Bianconeri juga dikandaskan oleh Barcelona dengan skor 1-3 pada final di tahun 2015 lalu yang membuat publik menyebut bahwa mereka terkena kutukan di final.
“Cardiff telah menegaskan itu, tak seperti yang orang pikirkan pada lima atau enam tahun lalu, Juventus tidak memiliki kutukan di Eropa,” ujar Buffon kepada TMW Radio dan Sky Sport Italia.
“Jika Anda mencapai final dua kali dalam tiga tahun, maka itu artinya Anda tidak benar-benar memiliki masalah besar. Permasalahannya adalah kami kalah di dua final itu, namun memang benar bahwa ketika Anda mencapai level itu, maka Anda harus mempertimbangkan kekalahan.”
“Saya kira Juve telah memiliki inti yang solid dan itu menegaskan kami dan para fans kami. Para pemain yang lebih berpengalaman harus terus memberikan kemampuan terbaik, itulah cara yang kami lakukan selama beberapa tahun terakhir, membuat mereka miliki kesempatan untuk terus mengejar mimpi ini.”
Buffon akan memasuki musim terakhir dalam kariernya yang gemilang dan ia ingin mengakhirinya setelah final Piala Dunia 2018, yang menjadikannya sebagai pemain pertama yang tampil di enam turnamen Piala Dunia.
“Saya ingin mengerahkan kemampuan terbaik, sebab saya yakin masih bisa memberikan itu, jadi saya penasaran untuk melihat bagaimana musim ini berjalan. Saya memiliki kenangan yang indah di Rusia, sebab saya lakukan debut di timnas senior Italia di sana, saya memenangkan trofi dengan Parma di sana dan juga melalui final yang bagus, meski kalah.”
“Saya tidak ingin menekankan bahwa saya ingin mengakhiri karier dengan tampil di Piala Dunia. Saya berkata bahwa saya harap miliki kesempatan untuk tampil di Piala Dunia lagi.”