Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, menjawab keluhan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), soal kantor PSSI.
Sebelumnya dalam Rapat Terbatas terkait sepak bola nasional, Selasa (24/1), Jokowi menilai kantor PSSI sebaiknya lebih bagus dari federasi sepakbola Timor Leste dan Afganistan.
“Kantornya boleh kalah, sehingga Presiden ‘tersinggung’. Ketersinggungannya kan positif, dan minta segera bikinkan kantor PSSI. Kantornya sedang di cari [akan dibangun] di mana,” ujar Edy kepada wartawan di Markas Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Makostrad), Jakarta, Kamis (26/1).
Akibat kawasan Gelora Bung Karno (GBK) sedang mengalami renovasi jelang Asian Games 2018, PSSI yang semula berkantor di sana pun harus mengungsi. Sementara ini PSSI berkantor di Gran Rubina, Kuningan, Jakarta Selatan.
Selain menyinggung soal kantor PSSI, di ratas tersebut Jokowi juga meminta pembenahan total tata kelola kompetisi dan manajemen klub sepak bola Indonesia.
Hal tersebut ditujukan untuk mempercepat pembangunan persepakbolaan nasional. Jokowi juga meminta pembenahan dilakukan dalam waktu dekat demi menjaga momentum kebangkitan sepak bola nasional setelah setahun vakum akibat sanksi FIFA.
Jokowi pun berharap Ketua Umum PSSI terpilih, Edy Rahmayadi, dapat membenahi sengkarut tata kelola sepak bola nasional.
“Yang lebih kompetitif, lebih berkualitas yang mengusung fair play dan sistem kompetisi yang baik,” katanya di Kantor Presiden (24/1).
