Kejayaan Inter Milan Ditangan Mampukah Luciano Spalletti
Luciano Spalletti bukan tanpa alasan menerima pinangan Inter Milan. Spalletti tertantang untuk membangkitkan Nerazzurri lagi musim depan, setelah klub itu lama “tertidur”.
Spalletti bisa saja memilih bertahan di AS Roma dan memperpanjang kontraknya. Meski cuma membawa I Lupi finis posisi kedua, tapi tim Spalletti musim 2016/2017 mencatatkan rekor poin serta jadi tim paling produktif dengan lebih dari 90 gol.
Tapi Spalletti memilih mundur untuk kemudian menerima pinangan Inter beberapa pekan setelahnya. Resminya adalah, Jumat (9/6/2017) semalam, saat Spalletti menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan manajemen Inter.
Target utama Spalletti tentu membawa Inter bangkit dan bersaing di papan atas musim depan. Jika target juara sulit maka lolos ke Liga Champions plus juara Coppa Italia adalah hal realistis.
Apalagi Inter sudah bertahun-tahun mengalami penurunan prestasi yang dipuncaki musim lalu dengan adanya tiga kali pergantian pelatih dan tidak lolos ke Eropa.
“Saya sangat suka dengan tantangan ini dan menjadi bagian dari keluarga hebat ini, yang mana itu Inter,” ujar Spalletti kepada Inter Channel.
“Mendapat dukungan serta kehangatan dari jutaan fans bisa jadi beban, tapi kami harus menjadikannya movitas, sumber energi baru untuk dibawa ke lapangan,” sambungnya.
“Bakal banyak pekerjaan nantinya karena di sepakbola, Ada harus bekerja secara giat dan profesional, khususnya agar tim kita bisa melaju mulus.”
“Kami harus lebih baik: Kami harus mendapat hasil yang sesuai dengan sejarah besar tim ini. Rasa memiliki jadi sesuatu yang penting, seperti halnya membentuk tim yang bagus.”
“Kita lihat ada beberapa tim di liga yang memang sudah kuat dan bisa kita lihat juga di kompetisi lainnya.”
“Saya pahami antusiasme klub ini, dengan cara mereka memberi kekuatan untuk proyek yang ada ini. Kami ingin bekerja dengan baik. Jujur saya salut dengan dukungan fans,” pungkasnya.