Sebelum laga melawan Villarreal, Senin (27/2/2017) dini hari, Zinedine Zidane sebagai pelatih Real Madrid mengatakan bahwa lawan kerap memiliki motivasi tersendiri ketika akan menghadapi El Real. Sebuah kewaspadaan tersendiri, ungkap Zidane, harus disiapkan dalam menghadapi setiap pertandingan.
“Bermain melawan Real Madrid selalu memberikan motivasi ekstra bagi tim lain. Mereka pasti memiliki semangat tinggi untuk mengalahkan kami. Kami harus tanamkan itu di dalam benak kami masing-masing,” ujar Zidane seperti dilansir World Football.
Kewaspadaan itu pun menjadi nyata bagi El Real, ketika Villarreal mampu tampil begitu spartan dan unggul terlebih dahulu atas Real Madrid dengan skor 2-0 sampai menit ke-60 lewat gol dari Manuel Trigueros dan Cedric Bakambu. Lini pertahanan Madrid dieksploitasi habis oleh kecepatan para pemain Villarreal. Casemiro tampak kesulitan memberikan cover untuk pertahanan Madrid yang digalang oleh Sergio Ramos dan Pepe.
Namun, walau tahu bahwa timnya akan ditekan habis-habisan oleh lawan, Zidane tidak berpangku tangan saja. Jika ketika melawan Valencia ia gagal menemukan solusi untuk menembus ketatnya pertahanan Valencia, dalam laga melawan Villarreal kali ini ia melakukan sesuatu yang cukup berani dan berisiko, semata untuk keluar dari tekanan para pemain Villarreal.
Memasukkan Isco dan Bale, Langkah yang Cukup Berani
Ketika lini tengah Madrid kalah bersaing dengan lini tengah Villarreal, Zidane menerapkan langkah yang cukup berani. Alih-alih mempertahankan Casemiro untuk memenangi duel lini tengah, ia malah menggantikan Casemiro oleh Isco. Dengan adanya Toni Kroos, Isco, dan Modric, tidak ada gelandang yang menjadi pelapis untuk lini pertahanan.
Namun, langkah berani ini ternyata memberikan efek positif terhadap lini serang Madrid. Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, dan Karim Benzema (yang digantikan oleh Alvaro Morata pada menit ke-77) mendapatkan dukungan yang lebih dari lini kedua. Dengan adanya Isco, peran playmaker menjadi tidak diemban oleh Modric seorang. Tekanan terhadap lini pertahanan Villarreal pun menjadi bertambah.
Hasilnya, usai tertinggal 2-0, Madrid dapat langsung mengejar ketertinggalan mereka. Bermula dari Gareth Bale pada menit ke-64, lalu berlanjut kepada gol Ronaldo dan diakhiri oleh gol Alvaro Morata yang kemudian menutup pertandingan dengan keunggulan 2-3. Keberanian Madrid mengambil risiko ini pun berbuah menjadi sesuatu yang positif untuk El Real, dalam usaha mereka meraih gelar juara La Liga 2016/2017. Ia pun secara terbuka mengakui efek yang diberikan oleh Isco dan pemain pengganti yang lain pada pertandingan tersebut.
“Mereka (para pemain pengganti) layak diberikan menit bermain lebih dalam pertandingan ini (melawan Villarreal). Mereka melakukan pekerjaan dengan baik, mengubah permainan. Tim ini memang pada dasarnya saling terkait satu sama lain, dan saya yakin ketika saya membutuhkan para pemain saya untuk tampil di lapangan mereka akan menunjukkan kemampuan terbaik mereka,” ujar Zidane.
Didukung oleh Faktor Eksternal, Benarkah?
Comeback luar biasa yang dilakukan Real Madrid ini, dilansir oleh ESPN FC, dibantu oleh faktor eksternal. Hadiah penalti kontroversial yang diberikan kepada Madrid serta kesalahan penjaga gawang Andres Fernandez sehingga gol Morata terjadi, ada;ah faktor-faktor eksternal yang secara tidak langsung ambil bagian dalam comeback yang dilakukan Real Madrid.
Tapi, benarkah demikian?
Walau memang faktor eksternal ini bisa dikatakan secara tidak langsung membantu Madrid sukses melakukan comeback pada laga melawan Villarreal, tapi bukan berarti ia menjadi faktor utama suksesnya Madrid membalikkan kedudukan atas Villarreal. Secara permainan, permainan lini serang Madrid menunjukkan permainan yang cukup dominan. Mereka sukses menembus lini pertahanan Villarreal, salah satu lini pertahanan terbaik di liga.
***
Mengambil risiko dalam sebuah pertandingan adalah hal yang bisa dilakukan oleh seorang manajer/pelatih ketika timnya dalam keadaan tertinggal. Setelah gagal dalam laga melawan Valencia, Zidane sukses dalam mengambil risiko dan meraih kemenangan dalam pertandingan melawan Villarreal. Kemenangan yang berharga dalam usaha mereka untuk bersaing dengan Barcelona dalam meraih gelar juara La Liga.
Dalam sisa musim ini, lini serang Madrid masih akan menjadi andalan mereka untuk bersaing di berbagai ajang yang sedang mereka ikuti, seperti La Liga dan Liga Champions. Tapi yang paling penting, keberanian Zidane dalam mengambil risiko, adalah sesuatu yang menjadi kunci dalam usaha Madrid meraih trofi musim 2016/2017 ini.