Manajer berpaspor Jerman ini sadar dengan inkonsistensi Liverpool, namun ia yakin timnya bakal meningkat di sisa musim.
Jurgen Klopp menegaskan dirinya “bukan badut” dan sangat sadar dengan masalah inkonsistensi yang dialami Liverpool belakangan ini.
The Reds memiliki rekor aneh dengan tidak terkalahkan melawan tim enam besar di Liga Primer musim ini, di tengah persiapan menghadapi Arsenal di Anfield pada Sabtu malam nanti.
Namun, Philipe Coutinho dkk justru kerap kesulitan menghadapi tim-tim kecil, melihat fakta lima kekalahan mereka di liga terjadi saat melawan Burnley, Bournemouth, Swansea City dan terakhir Leicester City.
Klub Merseyside tersebut kini menempati peringkat kelima di klasemen dan masih berjuang untuk lolos ke Liga Champions musim depan, setelah sempat termasuk kandidat juara di awal kampanye.
“Saya sangat optimistis,” kata Klopp dalam konferensi pers Jumat siang. “Kami sudah mengalami momen buruk bersama. Sekarang rasanya sudah tidak mengalir lagi, tapi begitulah musim berjalan.
“Mungkin hanya ada satu tim yang benar-benar masih merasakan hal yang sama — itu Chelsea — dan yang lain memiliki momen lebih baik serta lebih buruk bulan ini.
“Sementara itu, kami memiliki inkonsistensi ini. Kami tidak dapat mengabaikan itu karena kami terlibat di pertandingan tersebut. Itulah yang harus kami lakukan sekarang. Tidak terlalu penting membandingkan awal musim dengan sekarang, tapi memang sangat berbeda.”
Lalu, pelatih berpaspor Jerman ini menambahkan, “Lihat, saya bukan badut, meski beberapa orang berpikir demikian. Saya tidak selalu tertawa seperti orang gila. Saya orang normal, yang artinya kami semua terpengaruh oleh pengalaman yang kami buat.”
