tipsbetcash.com – Di Euro 2016 ini, Jerman memanggil kembali Mario Gomez. Performa Gomez sendiri memang sedang baik dengan sukses menjadi topskorer di liga Turki. Namun dengan strategi yang biasa digunakan Joachim Loew, apakah Gomez akan berfungsi dengan baik?
Di Piala Dunia lalu, Miroslav Klose menjadi satu-satunya pemain berposisi striker yang dibawa. Dengan strategi menguasai bola sebanyak mungkin yang disertai pergerakan dinamis dari para gelandang, membuat peran striker tunggal semakin menipis. Dan Gomez, bagi publik, akan menjadi layaknya Klose, yakni pemain cadangan.
Namun ternyata, hal itu tidak sepenuhnya benar. Menurut Urs Siegenthaler, mantan pelatih Swiss yang juga pengurus DFB saat ini, Gomez bisa digunakan dalam formasi tiga penyerang, dengan dua diantaranya sebagai sayap. Formasi ini juga bisa berkembang menjadi 3-4-3 atau 4-2-3-1. Kebutuhan akan Gomez menjadi penting lantaran ia adalah nomor 9 murni dan akan berguna ketika false nine yang biasa digunakan Loew menemui kebuntuan.
“Permainan ini sedang mengalami perubahan dan kita masih berusaha untuk itu. Kita harus mengembangkan strategi untuk mengatasinya,” kata Siegenthaler. Dalam pertemuan antar staff pelatih Jerman sendiri, banyak membicarakan tentang kesuksesan Atletico Madrid dan Leicester City. Dan menurutnya, di Euro nanti akan banyak tim-tim yang menggunakan strategi seperti dua klub tersebut.
Strategi yang dimaksud adalah membiarkan penguasaan bola dipegang lawan untuk kemudian membunuh dengan serangan balik. Masalahnya, Jerman adalah tim yang menggunakan penguasaan bola sebanyak mungkin untuk memenangkan pertandingan. Jika tim-tim yang mereka lawan menggunakan serangan balik tanpa penguasaan bola, justru Jerman yang akan kalah. Karena itu Gomez dibutuhkan.
Pemain keturunan Spanyol ini bisa digunakan untuk pemecah kebuntuan atau perusak konsentrasi bek-bek lawan. Selain itu, kemampuannya dalam bola udara, akan sangat bermanfaat jika Jerman menemui kendala dalam memasuki pertahanan lawan lewat umpan-umpan pendek.
Jadi, Jerman di Euro nanti akan menampilkan permainan berbeda. Dan ini patut kita tunggu apakah hasilnya sama dengan Piala Dunia yang lalu atau malah sebaliknya.
