Ini Cerita Sejarah Awal Mula Lionel Messi Mengenal Sepak Bola
DI usia yang baru menginjak 3 tahun, Lionel Messi kecil sama sekali tidak pernah bersentuhan dengan yang namanya sepakbola. Namun, ketika Messi berulang tahun yang keempat atau pada 24 Juni 1991, sang ayah menghadiahinya sebuah bola putih dengan gambar wajik merah.
Seperti mengutip dari buku The Inside Story of The Boy Who Became a Legend karangan Luca Caioli, bisa dibilang pembelian bola itu sebagai awalan dari sesuatu yang fenomenal. Ketika Jorge dan kedua kakak Messi (Rodrigo Martin dan Matias Horacio) sedang asyik bermain bola, Messi ikut ambil bagian.
Meski baru pertama kali bersentuhan dengan si kulit bulat, Messi sudah membuat kagum sang ayah dan kedua kakaknya. “Kami takjub saat kami melihat apa yang dia bisa lakukan. Dia tidak pernah bermain bola sebelumnya,” kata Jorge mengutip dari buku The Inside Story of The Boy Who Became a Legend.
Pada sore hari di musim panas 1992, seorang pelatih tim junior di daerah Grandoli, Argentina yakni Salvador Ricardo Aparicio ingin membawa tim asuhannya tampil di laga uji coba. Akan tetapi hingga beberapa menit jelang kick off, Senor Aparicio masih kekurangan satu pemain di skuadnya.
Di sudut lapangan, Aparicio melihat seorang anak kecil (Messi) sedang menendang-nendang bola. Saat itu si anak kecil sedang ditemani sang nenek yang bernama Celia (ibu dan nenek Messi memiliki nama yang sama).
Saat itu, awalnya Messi diajak sang nenek untuk menemani dua kakaknya yang sedang berlatih sepakbola. Namun, karena kekurangan jumlah pemain itulah, Messi pun ditunjuk Aparicio untuk bermain di timnya.
“Saya sedang menunggu pemain terakhir sambil memegangi kaus di tangan saya ketika anak-anak yang lain sedang melakukan pemanasan. Tetapi anak tersebut tidak muncul juga dan saya melihat seorang anak kecil sedang menendang-nendang bola,” kata Aparicio.
“Sebenarnya saya tidak tahu apakah anak itu mampu bermain bola atau tidak. Saya pun berbicara kepada neneknya dan kebetulan, neneknya ingin melihat Messi bermain,” lanjut Aparicio.
Sebelumnya, Aparicio sudah mendengarkan desas-desus soal kemampuan Messi. Namun, ia tak percaya sebelum melihat langsung. Apalagi saat itu tubuh Messi sangat kecil dan membuatnya tak yakin.
Bahkan karena postur tubuhnya yang kecil itu, Aparicio menempatkan Messi di posisi sayap. Tujuannya, jikalau Messi kecil menangis, sang nenek bisa menariknya keluar. Ketika pertama kali menerima bola, Messi hanya terdiam.
Namun, setelahnya adalah hal luar biasa. Bahkan sejak momen itu Aparicio yakin, Messi akan jadi pesepakbola yang belum tentu hadir setiap 10 tahun sekali. Setelah pertandingan itu, Messi terus bermain bersama Tim 1986 (khusus pemain-pemain kelahiran 1986) racikan Aparicio.
Messi mendapat kesempatan bermain di tim yang lebih tua karena memiliki skill lebih baik ketimbang pemain yang lebih tua. “Dia lahir tahun 1987, namun bermain di tim 1986. Dia sangat menonjol dan mampu mencetak empat sampai lima gol di setiap pertandingan,” kata Aparicio yang merupakan pelatih pertama Messi.