Inggris Jadi Target Utama Serangan ISIS di Euro 2016

Jika Anda hendak menonton pertandingan Euro 2016 di Prancis, Anda harus hati-hati karena bisa terjadi serangan teroris ISIS khususnya di pertandingan Inggris.

Pihak keamanan Prancis menempatkan pertandingan-pertandingan Inggris di Grup B Euro 2016 pada level tertinggi untuk mendapat perhatian keamanan khususnya pada ancaman teroris dan hooliganisme.

Pertandingan akan melibatkan operasi keamanan dan polisi terbanyak dalam sebuah kompetisi sepak bola. Pihak keamanan Prancis tentu tidak ingin kecolongan seperti serangan teroris di Paris beberapa bulan lalu dengan menawaskan 130 orang.

Pertandingan Inggris melawan Russia pada 11 Juni dan lima hari kemudian Inggris menghadapi Wales menjadi perhatian utama.

Di grup lain, pertandingan yang juga mendapat perhatian khusus dari sisi keamanan adalah Turki vs Kroasia, Jerman vs Polandia, dan Ukraina vs Polandia.

Data intelejen Prancis menyebutkan bahwa Euro 2016 kemungkinan besar menjadi target teroris dan ini menjadi peringatan serius bagi semua pihak. Suporter Inggris dan Russia diyakini menjadi target utama mengingat kiprah kedua negara di Syria.

Lebih dari 20.000 suporter Inggris akan datang ke Prancis dimana polisi dan pihak keamanan akan memeriksa secara ketat untuk masuk ke stadion-stadion. Ketika Prancis menjadi tuan rumah Piala Dunia 1998 terjadi kerusuhan di jalan-jalan setelah Inggris bermain di Marseille.

Laurent Nunez, kepala polisi di wilayah termasuk Marseille, berucap kepada The Times: “Kami tahu risikonya berlipat dan tersebar. Bukan hanya di sekitar zona fans dan stadion-stadion tempat mereka menonton, tetapi juga di semua tempat yang mereka biasa berkumpul.”

Laurent Nunez

Sekitar 10.000 pihak keamanan akan patroli pada saat pertandingan di kota-kota di seluruh Prancis. Tambahannya 20.000 tentara dan polisi siap siaga untuk dipanggil jika terjadi kekacauan.”

Untuk pertandingan Inggris melawan Russia, sebanyak 1.200 pihak keamanan akan berada di seputar stadion.

Para penonton akan diperiksa melalui metal detector sebelum memasuki stadion-stadion selama turnamen.

Pada November, tiga teroris meledakkan diri, membunuh satu orang dan mencedarai 56 lainnya, di dekat stadion nasional Prancis, Stade de France. Keamanan ekstra akan ditempatkan untuk menghindari serangan-serangan seperti itu.

Pasukan spesial polisi juga akan menjaga skuad Inggris di markas tim di Chantilly. Para ahli bom akan memeriksa hotel, tempat latihan dan stadion-stadion sebelum pertandingan. Inggris akan bermain melawan Russia di Marseille, Wales di Lens, dan Slovakia di Sain-Etienne.

Ancaman teroris pada sepak bola memang nyata. Beberapa hari lalu sebuah serangan bersenjata dari ISIS ditujukan kepada suporter Real Madrid saat mereka berkumpul di sebuah cafe di Irak. Sebanyak 16 orang meninggal dunia akibat serangan tersebut.

Itu bukan serangan pertama pada sepak bola dari ISIS yang menganggap sepak bola itu haram. Pada Maret, sebuah bom bunuh diri menyerang Stadion Iskandariyah di selatan Bahgdad, dan menewaskan setidaknya 26 orang serta melukai 71 orang.

Exit mobile version