Teka-teki mengenai kapten Arsenal pada musim ini akhirnya terjawab. Sang pelatih, Unai Emery, telah menyebutkan lima nama yang akan menjadi pemimpin para penggawa the Gunners di lapangan.
Emery sebenarnya telah menjanjikan nama-nama kapten terpilih beberapa pekan sebelumnya. Namun ia menundanya hingga Arsenal selesai menghadapi Nottingham Forest di ajang Carabao Cup pada hari Rabu (25/9/2019).
Cara yang digunakan mantan pelatih PSG tersebut bisa dikatakan berbeda. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang penggawanya, Rob Holding, Emery membiarkan para pemain untuk memilih kapten dengan menggunakan sistem pemilihan tertutup.
“[Kami diharuskan] menuliskan nama dan memberikannya kepada sang pelatih. Dia akan melihatnya secara seksama dengan input darinya dan kami akan lihat apa yang bakalan terjadi,” ujar Holding seperti yang dikutip dari Goal International.
Meski belum menyebutkan nama, bukan berarti Arsenal tampil tanpa seorang kapten dalam beberapa laga yang telah terlewati musim ini. Granit Xhaka selalu diberikan peran tersebut saat diturunkan.
Kala pemain asal Swiss itu absen, Emery menunjuk Mesut Ozil sebagai kapten Arsenal. Hal itu terlihat saat Arsenal menghadapi Nottingham Forest. Saat Ozil diganti, ban kapten diberikan kepada Rob Holding.
Setelah menunggu cukup lama, Arsenal akhirnya memiliki kapten tetap. Emery menunjuk lima nama, dan Granit Xhaka dinobatkan sebagai kapten utama disusul Pierre-Emerick Aubameyang, Hector Bellerin, Alexandre Lacazette, dan Mesut Ozil.
“Xhaka adalah sosok yang dewasa [dan] memiliki pengalaman. Di ruang ganti, para pemain memilihnya paling pertama untuk pemimpin,” tutur Emery seperti yang dikutip dari Goal International.
Belakangan ini, Xhaka sedang menjadi sorotan berbagai pihak. Banyak yang meyakini bahwa performanya sudah jauh menurun ketimbang musim lalu. Bahkan tidak jarang publik meminta Emery untuk tidak memainkannya.
Emery nampak tidak memedulikan pandangan skeptis publik terhadap sang pemain. Malah sebaliknya, ia ingin membantu Xhaka mengubah pandangan buruk terhadap dirinya.
“Saya telah berbicara dengannya, [dan] kami ingin mengubah opini soal dirinya itu. Rasa hormat yang ia punya itu penting, namun dia juga bisa menunjukkan bahwa dirinya mampu untuk terus maju dalam bermain, membenahi perilakunya, dan berkomitmen,” lanjut Emery.
“Saya yakin dan percaya dengannya. Terkadang dia berbuat kesalahan. Hal terpenting adalah belajar dan memperbaiki kesalahan itu. Tantangan untuk dirinya adalah mengubah opini itu, berkembang di setiap laga dan memberikan kami bantuan,” tandasnya.