Granit Xhaka Sebut Fans Arsenal Bawa Suasana Bad Mood Skuat Arsenal
Granit Xhaka menuduh penggemar Arsenal membawa “kegelisahan” dan “suasana hati yang buruk” ke Stadion Emirates di tengah perselisihannya dengan para suporter tersebut.
Xhaka sudah lama dikritik oleh pendukung Arsenal. Apalagi ia tak jarang membuat kesalahan yang merugikan timnya.
Fans Arsenal pun makin kecewa karena Xhaka akhirnya ditunjuk sebagai kapten Arsenal oleh Unai Emery. Kekecewaan itu pun ditunjukkan oleh fans The Gunners saat pemain asal Swiss itu ditarik keluar di laga lawan Crystal Palace.
Mereka mencemooh Xhaka saat ia berjalan keluar lapangan. Namun Xhaka kemudian membalas dengan menempatkan tangannya di belakang kedua telinganya dan kemudian memaki para fans tersebut.
Sejak momen itu, Xhaka belum pernah bermain lagi bagi Arsenal. Setelah itu ban kaptennya pun dicopot dan diserahkan pada Pierre-Emerick Aubameyang.
Kini, Xhaka akhirnya buka suara. Ia mengaku memberikan respon tersebut secara spontan karena merasa tersakiti oleh cemoohan para fans. Namun ia mengaku tidak bermaksud bersikap demikian karena sadar para fans sangat penting bagi pemain dan klub.
“Ketika nomor jersey saya menyala di papan yang dipegang wasit keempat dan kemudian munculah sorakan dari penggemar sendiri, itu sangat menyakiti saya,” katanya kepada surat kabar Swiss Blick.
“Bagi saya, reaksi ini masih tidak dapat dipahami, terutama dalam kemeriahan ini dan betapa bermusuhannya saya di sini.”
“Karena saya ingat, para penggemar adalah bagian integral dari olahraga saya. Dan saya sangat menghormati sejak awal atas komitmen dan kesulitan yang para penggemar ambil untuk membantu kami para pemain,” tuturnya.
Akan tetapi Xhaka kemudian sedikit menyerang para fans Arsenal. Ia menuding mereka membawa suasana bad mood ke dalam tim.
“Kritik yang dibenarkan terhadap mereka membuat Anda tumbuh sebagai seorang atlet,” ucapnya. “Dan kekuatan dan energi yang mereka masukkan ke dalam permainan membuat setiap atlet lebih mencintai sepakbola. Saya merasa seperti bagian dari keluarga besar sepak bola.”
“Tetapi ketika Anda dimarahi oleh keluarga yang sangat sepak bola ini ketika Anda sudah diserang secara besar-besaran, itu sangat menyakitkan. Maksud saya bukan berarti saya tidak tahan kritik. Jika saya dan tim tidak bermain bagus, kami harus mendengarkannya dan mengusahakannya.”
“Tetapi jika Anda menyinggung dan menghina kapten Anda sendiri, bawa kegelisahan dan suasana hati yang buruk ke dalam tim yang sebenarnya Anda dukung. Itu tidak masuk akal bagi saya dan melemahkan kohesi tim,” keluhnya.
Granit Xhaka sendiri sebelumya disebut tak punya masa depan lagi di Arsenal. Ia pun digosipkan bakal cabut dari Emirates Stadium pada Januari 2020 mendatang.