Akhirnya setelah dinanti, DPR RI melalui Komisi X mengabulkan keinginan Ezra Walian untuk jadi warga negara Indonesia (WNI) dengan jalur naturalisasi. Bahkan tidak hanya Ezra, sang ayah, Glen Walian, juga turut dinaturalisasi.
Keputusan ini disampaikan Komisi X DPR RI dalam Rapat Kerja Komisi X dengan Menpora Imam Nahrawi di Jakarta.
Keputusan itu diambil setelah mendengarkan pemaparan Menpora Imam Nahrawi. Namun, Komisi X memberikan catatan untuk ke depannya, setiap atlet dari cabor apapun yang ingin dinaturalisasi jadi WNI agar dihadirkan dalam pertemuan dengan Komisi X serta adanya jaminan dari induk cabang olahraga akan adanya prestasi dengan naturalisasi yang dilakukan.
Dengan persetujuan dari Komisi X DPR RI, proses naturalisasi Ezra dan Glen Walian kini berada di Kemenkumham. Wakil Ketua Komisi X DPR, Ferdiansyah, mengungkapkan proses itu bisa dimulai pekan depan atau bahkan bulan depan, tergantung pemerintah sebagai pelaksana.
Di sisi lain, Menpora Imam Nahrawi berharap proses naturalisasi Ezra Walian bisa berjalan secepatnya dan tuntas karena pemain Jong Ajax itu diproyeksikan masuk Timnas Indonesia U-22yang bermain di SEA Games 2017.
Proses naturalisasi pemain berdarah Manado itu mencuat pada sejak awal Januari 2017 seiring dimulainya pembentukan Timnas Indonesia U-22. Pemerintah melalui Kemenpora mendukung keinginan sang pemain untuk jadi WNI dan sudah mengajukan permohonan agar Ezra Walian dinaturalisasi kepada DPR.
Namun, proses agak terhambat karena dikabarkan ayah Ezra, Glen Walian, juga ingin menjadi WNI sehingga praktis ada dua orang yang dinaturalisasi dalam waktu bersamaan. Hingga akhirnya, DPR menyetujui permohonan itu.
Menpora Imam Nahrawi tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Komisi X yang akhirnya mengetok palu persetujuan menaturalisasi Ezra Walian dan sang ayah.
“Kami juga berterima kasih Komisi X telah memberikan pertimbangan sekaligus saran dan nasihat yang sangat produktif terutama untuk PSSI agar memanfaatkan momentum naturalisasi Ezra dan Glen sebaik agar berujung kepada prestasi bukan semata mengoleksi daftar nama naturalisasi,” ucap Imam kepada jurnalis di Gedung DPR RI.