Euro 2016 Grup C, Timnas Jerman Juara Piala Dunia 2014
tipsbetcash.com – Tim nasional (timnas) Jerman merupakan salah satu kontestan kuat di Piala Eropa 2016. Tim asuhan Joachim Loew tersebut bertekad untuk mengawinkan gelar Eropa dengan trofi Piala Dunia yang mereka rengkuh pada 2014 silam.
Jerman menjadi salah satu negara yang pernah mengalami masalah politik nasional yang berujung ke perpecahan menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur. Hal itu juga berimbas pada sepak bola Jerman dan membuat timnas terbagi menjadi dua sejak 1945.
Perpecahan tersebut berlangsung sangat lama dan Jerman akhirnya bersatu pada 1990 setelah runtuhnya tembok Berlin. Pertandingan resmi pertama setelah Jerman bersatu adalah kontra Swiss pada 19 Desember 1992. Sayangnya, Jerman gagal meraih trofi di Piala Eropa 2012 setelah kalah 0-2 dari Denmark di final. Trofi pertama untuk Jerman setelah bersatu adalah Piala Eropa 1996.
Setelah melewati dinamika perpolitikan yang sangat pelik, Jerman kemudian mencoba bangkit dan berusaha menjadi salah satu tim kuat di Eropa. Sayangnya, Jerman justru menelan pil pahit di dua Piala Eropa, yakni 2000 dan 2004. Der Panzer harus terhenti di babak grup dan hal itu merupakan catatan terburuk untuk Jerman. Padahal Jerman menorehkan catatan apik di Piala Dunia 2002 di mana mereka berhasil menjadi runners up.
Jerman kemudian mengalami peningkatan setelah diasuh Joachim Loew. Der Panzer tercatat selalu tembus ke semifinal di Piala Eropa 2008 dan 2012, serta semifinal Piala Dunia 2010, puncaknya adalah juara Piala Dunia 2014 usai menang 1-0 atas Argentina di final.
Perjalanan Jerman menuju Piala Eropa 2016 bisa dibilang cukup baik. Tim asuhan Joachim Loew berhasil lolos ke putaran final sebagai juara grup D dengan koleksi 22 poin. Der Panzer saat ini berada di grup C bersama Ukraina, Polandia, dan Irlandia Utara.
Jerman merupakan tim yang paling banyak tembus ke final, yakni sebanyak enam kali, 1972, 1976, 1980, 1992, 1996, dan 2008. Der Panzer tercatat berhasil keluar sebagai juara Piala Eropa sebanyak tiga kali, yakni pada 1972, 1980, dan 1996.
Pencapaian timnas Jerman di kompetisi level internasional
Piala Dunia
1934 Peringkat tiga
1938 Putaran pertama
1954 Juara
1958 Peringkat empat
1962 Perempat final
1966 Runners up
1970 Peringkat tiga
1974 Juara
1978 Babak grup
1982 Runners up
1986 Runners up
1990 Juara
1994 Perempat final
1998 Perempat final
2002 Runners up
2006 Peringkat tiga
2010 Peringkat tiga
2014 Juara
Piala Eropa
1972 Juara
1976 Runners up
1980 Juara
1984 Babak grup
1988 Semifinal
1992 Runners up
1996 Juara
2000 Babak grup
2004 Babak grup
2008 Runners up
2012 Semifinal
Skuad sementara
Nama Posisi Klub Usia Manuel Neuer Kiper Bayern Muenchen 30 Bernd Leno Kiper Bayer Leverkusen 24 Marc-Andre ter Stegen Kiper Barcelona 24 Shkodran Mustafi Bek Valencia 24 Jonas Hector Bek 1.FC Koeln 25 Benedikt Hoewedes Bek Schalke 04 28 Mats Hummels Bek Borussia Dortmund 27 Emre Can Bek Liverpool 22 Antonio Ruediger Bek AS Roma 23 Jerome Boateng Bek Bayern Muenchen 27 Sebastian Rudy Bek Hoffenheim 26 Sami Khedira Geladang Juventus 29 Bastian Schweinsteiger Gelandang Manchester United 31 Mesut Oezil Gelandang Arsenal 27 Andre Schuerrle Gelandang Wolfsburg 25 Lukas Podolski Gelandang Galatasaray 30 Marco Reus Gelandang Borussia Dortmund 26 Thomas Mueller Gelandang Bayern Muenchen 26 Julian Draxler Gelandang Wolfsburg 22 Toni Kroos Gelandang Real Madrid 26 Karim Bellarabi Gelandang Bayer Leverkusen 26 Julian Brandt Gelandang Bayer Leverkusen 20 Julian Weigl Gelandang Borussia Dortmund 20 Joshua Kimmich Gelandang Bayern Muenchen 21 Mario Goetze Penyerang Bayern Muenchen 23 Mario Gomez Penyerang Besiktas 30 Leroy Sane Penyerang Schalke 04 20
Pelatih Joachim Loew
Pelatih berusia 56 tahun ini memulai karier bersama timnas Jerman adalah ketika ditunjuk sebagai asisten pelatih Juergen Klinsmann pada 2004. Keduanya kemudian fokus dan mengembangkan filosofi sepak bola menyerang selama bekerja sama melatih Der Panzer. Hasilnya kemudian terlihat pada tahun pertama di mana Jerman tembus ke semifinal Piala Konfederasi 2005 dan semifinal Piala Dunia 2006.
Jerih payah Klinsmann dan Loew di timnas telah membuat Jerman menjadi tim dengan gaya bermain yang atraktif. Tidak hanya itu, Der Panzer juga merupakan salah satu tim dengan produktivitas gol yang tinggi di antara tim lain selama Piala Konfederasi 2005.
13 Juli 2006 menjadi hari bersejarah untuk Joachim Loew setelah dirinya ditunjuk sebagai pelatih untuk menggantikan Klinsmann. Loew kemudian kembali mengembangkan filosofi yang telah ia bangun bersama Klinsmann sebelumnya, yakni bermain menyerang dan terbuka.
Loew hampir saja mempersembahkan trofi pertamanya untuk Jerman. Der Panzer telah memperlihatkan permainan yang menarik selama Piala Eropa 2008 dan menjadi tim yang difavoritkan menjadi juara. Sayangnya, Jerman gagal mewujudkan mimpi setelah takluk 0-1 dari Spanyol di final.
Gagal di Piala Eropa 2008, Loew kemudian optimistis menatap Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Loew bahkan berani menurunkan para pemain muda selama gelaran Piala Dunia 2010 dan disebut-sebut sebagai tim terkuat Jerman sejak 1934. Sayangnya, langkah Der Panzer lagi-lagi terhenti oleh Spanyol di semifinal dengan skor tipis, 1-0.
Kerja keras Joachim Loew bersama timnas Jerman kemudian diapresiasi dan ia mendapat kontrak baru pada 2012. Loew kemudian membawa Jerman ke Piala Eropa dengan catatan yang mengesankan. Der Panzer menyapu bersih laga di fase grup, kemudian menyingkirkan Yunani di perempat final.
Sayangnya, asa Jerman untuk mencapai final Piala Eropa 2012 terhenti di semifinal. Tim asuhan Joachim Loew takluk 1-2 dari Italia dengan skor akhir 1-2.
Perjalanan Loew bersama Jerman kemudian berlanjut hingga ke Piala Dunia 2014. Bisa dibilang kompetisi ini merupakan puncak dari karier Loew selama menukangi Der Panzer. Bagaimana tidak, ia berhasil mengantar Jerman ke final dan juara usai menaklukkan Argentina dengan skor tipis, 1-0.
Salah satu yang menarik adalah ketika Jerman menang 1-0 atas Amerika Serikat yang diasuh oleh Juergen Klinsmann. Selain itu, Der Panzer sukses meraih kemenangan yang sangat besar, 7-1, atas Brasil di semifinal. Hasil itu merupakan rekor dan menjadi kekalahan terbesar Brasil di sejarah Piala Dunia.