Deretan Striker Terburuk yang Pernah Ada Dalam Sejarah Barcelona
Barcelona terkenal degan sepakbola menyerangnya, tetapi tidak semua striker yang direkrut raksasa Catalan ini sukses, bahkan beberapa di antaranya bisa dibilang gagal. Mereka didatangkan dengan harga yang mahal, tetapi hasilnya jauh dari harapan.
Ronaldo Nazario, Samuel Eto’o dan Luis Suarez nama-nama striker yang dibeli Barcelona dengan harga tinggi dan hasilnya luar biasa, tetapi tidak sedikit juga yang gagal, berikut lima striker mereka yang gagal.
5. Javier Saviola
Saviola datang ke Barcelona pada tahun 2001 dari klub Argentina, River Plate dengan reputasi yang sedang berkembang, dia diprediksi menjadi salah satu striker terbaik di planet ini, bahkan dia disebut-sebut sebagai penerus Diego Maradona.
Walau dia pemain yang terlihat luar biasa dia gagal memenuhi harapan tinggi di Barcelona. Dia mencetak 21, 20 dan 19 gol dalam 3 musim pertamanya di Barcelona sebelum akhirnya dipinjamkan ke Monaco dan Sevilla dan akhirnya kembali.
Dia kemudian diizinkan untuk angkat kaki dari Camp Nou bergabung ke Real Madrid. Saviola berhasil mencetak 49 gol dari 123 pertandingan liga, cukup bagus memang, tetapi harapan jauh dari itu.
4. Maxi Lopez
Satu lagi pemain muda yang dianggap sangat apik lulusan akademi River Plate sebelum pindah ke Barcelona. Setelah melakukan debut di usia 17 tahun dia mencetak 17 gol untuk klub Argentina tersebut sebelum akhirnya pindah ke Barcelona pada bulan Januari 2005 dengan harga 6,2 juta Euro.
Waktunya di Camp Nou tak jauh dari mimpi buruk. Pemain Argentina ini gagal masuk ke tim utama selama dua musim di Barca, total hanya dia tampil 19 kali dan hanya mencetak dua gol.
Lopez kemudian diizinkan pergi ke Mallorca sebelum akhirnya dijual ke FC Moscow. Kariernya sejak saat itu semakin suram dia pindah-pindah dari Gremio, Catania, Milan, Sampdoria dan Chievo. Sekarang usianya 35 tahun dan bermain untuk Torino.
3. Alfonso Perez
Alfonso Perez, lulusan akademi muda Real Madrid, dia harus meninggalkan ibu kota Spanyol karena gagal meyakinkan di Santiago Bernabeu.
Dalam waktu beberapa tahun dia berhasil bangkit bersama Real Betis. Walau tidak terlalu mencolok Barcelona mendatangkannya dengan harga 16,5 juta Euro setelah Luis Figo pindah ke Real Madrid.
Perez gagal menunjukkan kualitasnya di Camp Nou. Musimnya di Catalan adalah bencana dia hanya mencetak dua gol dalam 21 pertandingan selama dua tahun di Barcelona setelah mencetak 57 gol di 152 penampilannya untuk Real Betis.
2. Santiago Ezquerro
Ezquerro adalah striker veteran di La Liga ketika ia bergabung dengan Barcelona pada tahun 2005. Dia sudah bermain untuk Osasuna, Atletico Madrid dan Mallorca dia bekerja 7 tahun dengan Athletic Bilbao yang akhirnya menarik perhatian Catalans.
Pada saat itu dia 28 tahun, Ezquerro beruntung dipanggil Barca, tetapi dia tidak beruntung karena datang di waktu yang sama dengan kemunculan Lionel Messi. Dengan demikian dia tidak pernah berhasil membangun dirinya di tim utama.
Musim terbaiknya dia hanya tampil 12 pertandingan di tahun pertama – musim di mana dia berhasil mencetak dua gol dari 469 laga.
Setelah mengalami waktu yang menyedihkan di Barcelona. Pada musim 2007/2008 dia sama sekali absen dari Barcelona karena permintaan free transfernya tidak dijamin Barcelona, akhirnya dia luntang-lantung. Pada akhirnya dia diizinkan pergi pada akhir musim untuk bergabung dengan Osasuna.
1. Jeffren Suarez
Suarez yang satu ini jauh dari Suarez saat ini. Jeffren Suarez pindah ke Spanyol saat usianya 15 tahun, bergabung dengan La Masia. Dalam tiga musim dengan Barcelona B dia harus merasakan degradasi selama satu musim, tetapi berhasil membantu tim untuk promosi tahun berikutnya.
Di akhirnya dipanggil Pep Guardiola pada tahun 2006 dan tampaknya dia akan memberikan dampak yang signifikan karena penampilannya cukup mengesankan di pra-musim. Tetapi, hasilnya sebaliknya.
Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di Catalonia di bangku cadangan, hanya tampila 22 kali dalam waktu tiga tahun, hanya mencetak tiga gol, dia seperti pemain yang terburuk di tim yang bertabur bintang.
Dia akhirnya diberikan izin untuk pergi ke klub Portugal, Sporting setelah bermain untuk Valladolid dan kemudian dia akhirnya bergabung dengan klub Belgia, Eupen.