Deretan Bintang Sepak Bola yang Pensiun di 2017
Setiap musim, di akhir Mei, bisa dibilang menjadi waktu terberat bagi penggemar sepak bola manapun. Betapa tidak, selain karena cemas dengan klub idola, mereka juga harus melihat para pemain yang secara emosional menyatakan pensiun.
Mungkin, beberapa fans bakal gembira di akhir musim karena penampilan fantastis klub favoritnya. Namun, terlepas dari semua itu, banyak pemain atau manajer yang mengucapkan selamat tinggal maupun undur diri dari dunia sepak bola.
Musim ini, fans Chelsea bisa dibilang punya perasaan campur aduk. Di satu sisi, mereka jelas bahagia karena The Blues berhasil mengunci gelar juara Liga Inggris setelah musim lalu jeblok.
Akan tetapi, sisi lainnya mereka tak lagi menyaksikan sang kapten, ikon, serta legenda hidup, John Terry. Pemain yang akrab dengan nomor 26-nya engumumkan akan meninggalkan klub yang dibelanya dalam 22 tahun terakhir.
Nah, perasaan sedih lainnya juga menghinggapi fans lain. Sebab, ada enam ikon sepak bola yang memutuskan pensiun akhir musim ini. Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
1. Philipp Lahm
Sosok yang menjadi kapten saat Jerman juara Piala dan memimpin treble dengan Bayern Muenchen ini akhirnya pensiun. Philipp Lahm adalah salah satu pemain terbaik yang datang melalui akademi Bayern.
Dia melakukan debutnya untuk klub Bavaria pada tahun 2002. Namun baru setelah masa pinjamannya selama dua tahun dengan VfB Stuttgart, Lahm menjadi pemain reguler bagi Bayern Munich.
Dia menjadi kapten klub dan negara selama kariernya dan tetap menjadi pemain penting bagi kedua tim. Lahm terkenal sebagai pemain taktis yang brilian dan serbaguna yang hampir tidak pernah melakukan pelanggaran.
Pada usia 33 tahun, banyak yang menyayangkan keputusan pensiun karena dia dianggap masih bisa bertahan dalam setidaknya dua tahun ke depan. Lahm bisa melihat kembali kariernya dan bangga dengan apa yang telah diraihnya. Sebuah Piala Dunia, gelar Liga Champions dan 8 gelar Bundesliga jadi bukti abdinya.
2. Francesco Totti
Ketika Francesco Totti melakukan debutnya pada tanggal 28 Maret 1993, banyak pencinta sepak bola saat ini mungkin baru berusia 3-5 tahun. Hanya satu klub yang dibelanya sampai akhir karier, yakni AS Roma.
Sangat sedikit orang yang bisa menandingi umur panjang Francesco Totti. Dia melakukan debut untuk AS Roma sebagai pemain berusia 16 tahun dan pensiun setelah pengabdian 24 tahun kemudian.
Totti adalah pesepakbola yang luar biasa selama tahun-tahun terbaiknya. Dia serbaguna, brilian taktis, memiliki visi bagus dan juga punya kedua kaki mengerikan. Bukan rahasia lagi bahwa klub raksasa Eropa mencoba memancingnya menjauh dari Roma. Bahkan, dia mengungkapkan hampir bergabung dengan Real Madrid pada 2003. Namun sekali lagi, dia mencurahkan cintanya kepada Roma di atas segalanya.
Penghargaan utama pemain asal Italia itu adalah Piala Dunia yang dimenangkannya pada 2006 dan gelar Serie A yang diraihnya pada tahun 2001. Namun, ia memiliki banyak catatan individu untuk namanya. Dia adalah pencetak gol terbanyak kedua dalam sejarah Serie A dengan 250 gol dan yang tertinggi ketiga dalam daftar penampilan dengan 617 pertandingan. Dia cuma kalah dari Gianluigi Buffon dan Paolo Maldini.
3. Frank Lampard
Tidak banyak gelandang masuk 5 besar pencetak gol sepanjang masa liga. Tapi Frank Lampard tidak seperti gelandang lainnya. Legenda Chelsea itu telah mencetak 177 gol yang membuatnya jadi pencetak gol terbanyak ke-4 dalam sejarah Premier League.
Lampard adalah tokoh kunci bagi Chelsea yang kemudian memenangkan banyak penghargaan selama era Abramovich. Dia kemudian mencetak 211 gol untuk Chelsea dalam 648 penampilan saat memenangkan 3 gelar liga, 4 Piala FA, Liga Champions dan Liga Europa.
Secara keseluruhan, ia bermain 913 pertandingan dengan mencetak 274 gol di level klub dan juga memiliki 106 caps untuk Inggris serta mencetak 26 gol. Lampard terakhir bermain untuk tim MLS, New York City FC. Namun, ia baru saja mengumumkan pengunduran dirinya pada Februari 2017.
4. Steven Gerard
Seluruh karier Steven Gerrard adalah pengalaman yang sangat pahit. Dia memilih untuk tetap setia kepada klub masa kecilnya, Liverpool dengan menolak tawaran dari Real Madrid, Chelsea, Inter Milan dan Bayern Muenchen.
Dia memimpin Liverpool meraih prestasi terbesar di abad ke-21 saat pertandingan melawan AC Milan di final Liga Champions 2005. Namun, di tahun-tahun berikutnya, Gerrard memang cukup sulit bawa The Reds berprestasi lagi.
Gerrard bermain 710 kali untuk Liverpool serta mencetak 186 gol. Dia menjadi kapten Liverpool dari 2003 sampai 2015 dan menjadi kapten Inggris antara 2010 sampai 2014.
Sosok asal Inggris tersebut pergi ke klub MLS, LA Galaxy pada tahun 2015 dan pensiun pada akhir musim 2016. Dia sekarang bekerja sebagai pelatih U-18 bersama Liverpool.
5. Xabi Alonso
Sangat sedikit orang yang memiliki kesempatan untuk bermain di lebih dari satu klub elit Eropa. Namun tidak bagi Xabi Alonso. Dia bermain untuk tiga klub elit Eropa yang merupakan sebuah prestasi tersendiri.
“Menurut pendapat saya, saya telah bermain untuk tim terbaik di Inggris, Spanyol dan Jerman, itulah yang saya inginkan, karier yang bagus,” ujar Xabi Alonso baru-baru ini dalam sebuah wawancara setelah mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola profesional. Sulit untuk membantahnya karena ia bermain untuk Liverpool, Real Madrid dan Bayern Muenchen.
Alonso memulai kariernya bersama Real Sociedad sebelum beralih ke Inggris pada tahun 2004 dengan bermain untuk Liverpool di bawah Rafa Benitez. Dia membuktikan dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik di liga dalam waktu singkat dan kemudian berhasil memenangkan Liga Champion di musim debutnya bersama The Reds.
Tinggal bersama Liverpool berlangsung lima tahun, dia pindah ke Real Madrid. Alonso sudah menjadi pemenang Liga Champions bersama Liverpool dan juara Piala Eropa bersama Spanyol.
Pemain kelahiran kelahiran Basque itu jua sukses bersama Real Madrid. Ini setelah dia memenangkan gelar liga pertamanya dan menambahkan medali Liga Champions. Selama periode ini, ia juga memenangkan Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012.
Tujuan akhirnya adalah Jerman di mana ia bergabung dengan Bayern Muenchen dan memenangkan tiga gelar liga selama bertahun-tahun. Selama kariernya, ia telah bermain di bawah beberapa manajer terbaik di dunia termasuk Jose Mourinho, Pep Guardiola, Carlo Ancelotti, Rafa Benitez, Vicente del Bosque, Luis Aragonés dan Manuel Pellegrini.
6. Dirk Kuyt
Banyak pemain Belanda yang terkenal karena bakat dan kemampuan teknisnya yang luar biasa. Namun, Dirk Kuyt tidak sesuai dengan hal ini. Karena sosok asal Belanda itu terkenal dengan kerja keras tak kenal lelahnya.
Kuyt bermain bersama tim Belanda, Utrecht dan Feyenoord sebelum beralih ke Inggris untuk bermain dengan Liverpool pada tahun 2006. Di musim pertamanya bersama Liverpool, dia bermain di finals Liga Champion dan mencetak satu-satunya gol Liverpool saat kalah 1-2 dari AC Milan.
Meski tiba di Liverpool sebagai striker, ia terus bermain sebagai winger dan gelandang, tergantung dari mana timnya membutuhkannya. Selama musim 2008-09 yang mengesankan Liverpool, Kuyt menikmati salah satu musim terbaiknya dengan mencetak 15 gol dan membentuk trio bersama Fernando Torres dan Steven Gerrard.
Dia meninggalkan Liverpool pada tahun 2012 untuk bermain untuk Fenerbahce dan langsung memenangkan Liga Turki pada 2013-14. Ia kembali ke Feyenoord pada tahun 2015 pada usia 34 dan segera dinobatkan sebagai kapten klub.
Feyenoord mendapat tantangan pada musim ini karena membutuhkan kemenangan di pertandingan terakhir untuk mendapatkan gelar juara. Kapten Kuyt melangkah maju dan mencetak hattrick untuk memastikan kemenangan dan gelar pertama klub tersebut dalam 18 tahun. Dua hari kemudian, dia juga mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola.
Kuyt telah memainkan 798 pertandingan pada level klub di Belanda, Inggris dan Turki. Dia juga telah mencetak 295 gol di level klub. Selain itu Kuyt berhasil mengemas 104 caps timnas Belanda dengan mencetak 24 gol.