Musim ini tak berjalan yang seperti diharapkan bagi Barcelona. Mereka tertinggal dari Real Madrid di La Liga dan berpeluang angkat kaki dari ajang Liga Champions, yang bisa berakibat dipecatnya sang juru taktik Luis Enrique.
Barcelona hingga jornada ke-22 La Liga musim ini masih tertinggal satu poin dari Real Madrid, dengan catatan Los Blancos masih menyimpan dua laga sisa.
Dengan asumsi Madrid memenangi dua laga simpanan itu, maka jarak antara keduanya akan melebar menjadi tujuh poin. Meski masih mungkin untuk dikejar, tapi itu akan sangat sulit mengingat konsistensi yang ditunjukan anak asuhan Zinedine Zidane di musim ini.
Sementara itu, di ajang Liga Champions Barcelona justru hancur lebur atas PSG di leg pertama 16 besar tengah pekan lalu. Di pertandingan itu terlihat jelas Barca kalah segalanya atas PSG.
Beragam kondisi tak mengenakan itu membuat sorotan kepada sang juru taktik, Luis Enrique semakin tajam. Pelatih berusia 46 tahun itu didakwa menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas kondisi itu.
Masalah Barcelona sebenarnya sudah dimulai di awal musim. Kala itu, Luis Enrique berhasil mendaratkan beberapa pemain baru ke Barcelona seperti, Andre Gomes, Samuel Umtiti, Lucas Digne, Jasper Cillessen, Denis Suarez dan Paco Alcacer
Namun, pemain-pemain hasil pilihan Enrique tersebut justru banyak yang tak tampil optimal. Bisa dibilang hanya Andre Gomes, Samuel Umtiti dan Denis Suarez yang mampu tampil lumayan apik. Selebihnya sangat mengecewakan, terutama Paco Alcacer.
Di sisi lain, strategi yang diterapkan Luis Enrique mudah sekali ditebak. Di musim ini, Luis Enrique nyaris selalu memakai formasi 4-3-3 dan selalu mengandalkan Trio MSN plus Andres Iniesta.
Jika salah satu dari keempat pemain itu tak main atau sedang under perform, maka Barca akan kesulitan. Contoh yang nyata adalah ketika Barca melawan Alaves di putaran pertama La Liga musim ini. Kala itu, meski bermain di kandang sendiri, Barcelona yaang diperkuat beberapa pemain pelapis harus kalah 1-2 dari tim promosi itu.
Namun, Luis Enrique masih mendapatkan pembelaan dari para pemainnya salah satunya daru Luis Suarez.
“Di sini semua orang bertanggung jawab sebagai sebuah tim, tak adil rasanya hanya menyalahkan satu orang. Di tim ini kita menang dan kalah secara bersama-sama,” begitu kata Suarez.
Meski demikian, kini hanya Luis Enrique dan mungkin penampilan luar biasa dari seluruh skuat Barcelona di sisa musim ini yang bisa menyelamatkan karier Luis Enrique.
Luis Enrique yang bergabung sebagai pelatih Barcelona di musim panas 2014 sebenarnya sukses besar di musim pertamanya menukangi Blaugrana. Kala itu, Lucho sukses memberikan treble untuk Barcelona. Namun, setelah dua musim, sepertinya sentuhan mantan pelatih AS Roma itu perlahan mulai luntur.
Kontrak Enrique di Barcelona akan habis di akhir musim ini, dan hingga kini juga belum ada tanda-tanda akan diperpanjang. Kita lihat saja bagaimana sikap yang diambil manajemen Barca di akhir musim nanti.