Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala Dapat Tawaran Dari Inter Milan
Direktur Inter Milan, Piero Ausilio, menyatakan bahwa secara finansial, klubnya sanggup membeli bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo. Akan tetapi, itu mustahil terjadi karena peraturan Financial Fair Play.
Perusahaan asa China, Suning Group, resmi membeli saham mayoritas Inter Milan pada musim panas 2016. Dari hasil akuisisi tersebut, I Nerazzurri mendapatkan suntikan dana besar untuk belanja pemain.
Menurut Transfermarkt, Inter Milan menghabiskan 154,1 juta euro (Rp 2,29 triliun) untuk memboyong sejumlah pemain anyar pada bursa transfer musim panas 2016, seperti Joao Mario, Gabriel Barbosa dan Antonio Candreva.
“Kini, tidak mungkin untuk berpikir menghabiskan dana sebesar 200 hingga 300 juta di bursa transfer. Kami tidak menginginkannya dan itu mustahil,” ujar Ausilio.
“Saat ini, kami memiliki kepemilikan yang kuat dan solid. Pemilik klub baru asal Cina bisa membeli pemain paling top di dunia, seperti Cristiano Ronaldo,” katanya.
“Akan tetapi, kenyataannya adalah kami tidak bisa melakukan itu karena peraturan Financial Fair Play yang memperhitungkan perkembangan klub,” tutur Ausilio.
Walaupun telah menggelontorkan dana yang tidak sedikit, prestasi Inter Milan belum sesuai dengan ekspektasi. Mauro Icardi dan rekan-rekan gagal meraih tiket kompetisi Eropa setelah hanya menempati posisi kedelapan klasemen sementara Serie A musim 2016-2017.
Beda 20 Juta Euro Tawaran Inter dan Juventus Untuk Dybala
Direktur Inter Milan, Piero Ausilio mengungkapkan bahwa mereka pada musim panas 2015 lalu juga memberikan tawaran kepada Paulo Dybala. Namun mereka ‘kalah’ dana dengan Juventus.
Sebagaimana diketahui, Dybala menjadi buruan klub-klub besar Eropa setelah tampil apik bersama Palermo. Namun tim yang beruntung mendatangkan talenta besar asal Argentina itu adalah Juventus yang dikabarkan mengeluarkan dana 32 juta euro plus 8 juta euro tambahan pada musim panas 2015.
Dan baru-baru ini, Ausilio berbicara mengenai bagaimana pembatasan dana dan juga pendapatan membuat mereka tak bisa jor-joran di bursa transfer. Dan salah satu ‘akibatnya’ adalah saat mereka gagal mendatangkan Dybala.
“Inter Milan mencoba untuk mendatangkan Dybala, tapi ada perbedaan 20 juta euro dengan Juventus dan pada akhirnya dia pergi ke sana,” ungkapnya.
“Hari ini tak mungkin untuk memikirkan pengeluaran 200 juta euro atau 300 juta euro di bura transfer. Bukannya kami tak mau, tapi itu tak mungkin,” tandasnya.