Meski The Foxes terpuruk di papan bawah, Ranieri menolak anggapan yang menyebut timnya dilanda krisis.
Setelah mendapat voice on confidence dari petinggi klub, manajer Leicester CIty Claudio Ranieri menegaskan timnya tidak sedang dalam periode krisis.
Juara bertahan Liga Primer Inggris itu tengah dalam performa jeblok di musim 2016/17. Mereka kini duduk di peringkat 16, hanya terpaut satu poin dari zona degradasi. Lima kekalahan beruntun yang baru saja mereka derita membuat posisi Ranieri dirumorkan dalam bahaya. Pihak klub kemudian memberikan pernyataan bahwa mereka masih percaya penuh kepada manajer Italia itu.
“Saya rasa, kabar itu [pemecatan saya] buatan media. Saya sudah memahami pernyataan chairman. Mungkin dia ingin menghentikan spekulasi. Saya tidak meminta mereka melakukan ini,” ujarnya dalam jumpa pers jelang laga replay babak keempat Piala FA kontra Derby County, Rabu (8/2).
“Inilah sepakbola. Anda harus melakukan pekerjaan Anda dan saya harus melakukan pekerjaan saya. Ketika Anda memenangkan tiga pertandingan beruntun, Anda akan dianggap Tuhan. Ketika Anda kalah tiga kali beruntun, orang-orang akan mempertanyakan Anda. Tetapi, ini bukan krisis,” terangnya.
Ranieri juga menjelaskan bahwa ia dan anak asuhnya masih menjaga sikap saling percaya meski situasinya berbeda 180 derajat dari musim lalu.
“Setiap orang melakukan kesalahan dan Anda harus memetik pelajaran dari situ. Atmosfer ruang ganti kami fantastis. Hubungan kami sama seperti musim lalu. Saya berbicara dengan bahasa yang sama dengan mereka. Latihan kami juga sama. Tetapi musim ini segalanya berjalan buruk,” jelasnya.