tipsbetcash.com – Sudah menjadi hal umum setiap turnamen akbar, pencinta sepak bola pasti ramai mencoba memprediksi hasil pertandingan. Baik itu hanya sekadar iseng, ikutan kuis, atau bahkan berjudi.
Menariknya, ternyata ada cukup banyak cara yang dilakukan untuk membuat prediksi hasil pertandingan di Euro 2016 atau turnamen-turnamen akbar sebelumnya, tapi hanya beberapa yang paling sering dipakai.
Dilansir laman resmi, UEFA memberikan gambaran bagaimana kebiasaan orang melakukan prediksi pertandingan pada kompetisi Euro 2016. Ada segelintir cara paling sering digunakan, dari yang biasa hingga unik.
Beberapa cara yang biasa dilakukan dalam melakukan prediksi, mulai dari memasukkan rumus matriks matematika, dengan menggunakan kartu hingga melibatkan hewan menyusul fenomena gurita peramal bernama Paul pada Piala Dunia 2010.
Ilmu Pengetahuan
Dari sekian bayak, cara yang umum dilakukan adalah dengan memercayai ilmu pengetahuan. Seorang ahli statistik bernama Achim Zeileis dari Universitas Innsbruck telah membangun model stastistik prediksi sendiri dengan menghasilkan 19 kemungkinan.
Sebelum kompetisi dimulai, hasil yang telah dikeluarkan adalah Prancis muncul paling besar dengan kemungkinan 21,5 persen, diikuti Jerman 20,1 persen, Spanyol 13,7 persen dan Inggris 9,9 persen.
Pada prediksi sebelumnya telah memprediksi bahwa Spanyol juara Euro 2008 dan 2012. Kemudian juga benar memprediksi Spanyol menjadi juara Piala Dunia 2010.
Chief economist dari konsultan keuangan dunia Goldman Sachss, Jan Hatzius, juga memiliki formula untuk memprediksi sebuah pertandingan dan kompetisi.
Formula tersebut diakui sudah dipakai sejak 1958, dan telah berhasil memprediksi tepat hasil Piala Dunia 2014 ketika Brasil tersingkir oleh Jerman pada babak semifinal.
Menggunakan metode tersebut, Prancis yang bersttaus tuan rumah pada Euro 2016 diprediksi sampai ke final dengan kesempatan 23 persen diikuti oleh Jerman dengan 20 persen.
Meskipun begitu, ekonom Jan Hatzius dari Goldman Sachss juga mengatakan bahwa formula tersbeut tidak selalu tepat. “Ketika model kami gagal memprediksi Spanyol dan Italia di fase grup dan memberi Brasil probabilitas 48 persen untuk memenangi trofi,” ucapnya.
Binatang Peramal
Sejak Paul si gurita pada 2010, belum ada lagi hewan ajaib yang mampu memprediksi secara akurat. Akhir-akhir ini ada Flocke, seekor penguin di Kebun Binatang Lubbenau, sedang diberi pilihan bola dengan bendera tim nasional yang berbeda.
Dia membuat prediksi ketika Jerman diyakini bisa mengalahkan Ukraina pada Minggu (12/6).
Di Stockport, Inggris, menggunakan hamster yang dikumpulkan dalam satu kandang berbentuk stadion yang diberi label pertandingan, menjadi ajang memprediksi pertandingan melibatkan Inggris, Wales, dan Irlandia Utara.
Dari prediksi tersebut nampak hamster ‘Harry Kane’ yang mewakili Inggris kurang menjanjikan begitu juga Irlandia Utara ‘Will Grigg’. Akan tetapi, yang mewakili Wales lebih menjanjikan kemenangan dari kemampuan lari hamster ‘Gareth Bale’.
Percaya Takhayul
Cara lainnya adalah dari takhayul pemain. Seperti, pemain Spanyol, Alvaro Morata, yang mencukur rambutnya percaya keberuntungan akan datang.
“Dua tahun lalu Sergio Ramos mencukur rambut di kepala saya, dan itu mendatangkan keberuntungan. Jadi kami melakukannya lagi,” kata Morata.
“Pesepak bola, kami semua percaya takhayul. Jadi kami melakukannya lagi. Sergio adalah tukang cukur dan dia mulai mencetak gol juga!” tandas penyerang Juventus itu.
Jadi, cara seperti apa yang Anda percaya?