Search

Bagaimana Perasaan Jurgen Klopp Saat Melihat Liverpool Nyaris Kalah?

Liverpool sekali lagi menuntaskan comeback dramatis untuk memetik kemenangan berikutnya di Premier League 2019/20. Kali ini Aston Villa yang jadi korban kekuatan dan kerja keras skuad The Reds.

Sabtu (2/11/2019) malam WIB, Liverpool membuktikan mentalitas mereka di Villa Park. Gol Mahmoud Hassan di menit ke-21 membuat tim asuhan Jurgen Klopp tertekan, bahkan terus berada dalam posisi sulit sampai akhir pertandingan.

Barulah di menit ke-87 Liverpool bisa bernapas lega usai gol penyeimbang Andrew Robertson. Tujuh menit kemudian, kelegaan itu berubah menjadi sorak gembira ketika Sadio Mane mencetak gol kemenangan tepat sebelum wasit meniup peluit panjang.

Tertinggal 0-1 sampai menit ke-87 bukan situasi mudah. Mau tidak mau pasti ada pikiran negatif yang merayap memasuki benak pemain dan pelatih Liverpool. Mereka pasti berpikir bakal kalah, tapi akhirnya mental yang berbicara.

“Sejujurnya, saya tidak punya waktu untuk memikirkan hal-hal seperti itu [akan kalah]. Saya tidak ada di lapangan untuk merasa senang, kecewa, sedih, marah, atau apa pun,” tegas Klopp di Liverpoolfc.com.

“Ya, terkadang saya marah, tapi bukan karena saya merencanakan itu. Saya tidak pernah sedetik pun berpikir: ‘apakah kami sudah kalah?’ atau ‘masih bisakah kami menang?’.”

“Bukan seperti itu. Kami hanya perlu mencoba mencetak gol, itulah yang paling penting,” lanjutnya.

Lalu, yang paling penting adalah keyakinan para pemain. Klopp tahu skuadnya akan selalu percaya. Selama menit masih tersisa, mereka punya kesempatan untuk meraih hasil terbaik.

“Saya tidak pernah berpikir bahwa kami sudah pernah mewujudkan beberapa comeback apik dan yakin bakal terulang hari ini – bagaimana bisa Anda berpikir seperti itu?” sambung Klopp.

“Namun, kami tahu itu mungkin, semua orang tahu segalanya masih mungkin. Kami tahu itu, para pemain mencoba yang terbaik di lapangan.”

“Itulah sepak bola, Anda harus memahami situasi-situasi ini,” tutupnya.




7upcash 7upcash7upcash