Alasan Lacazette Jarang Masuk Starting XI Arsenal: Kepercayaan Diri
Alexandre Lacazette masih memiliki peluang untuk mengisi starting XI Arsenal pada sisa musim 2019/20 ini. Asalkan, penyerang berkebangsaan Prancis tersebut sanggup memenuhi tuntutan dari sang pelatih, Mikel Arteta.
Sejak kedatangannya dari Olympique Lyon pada tahun 2017 lalu, nama Lacazette nyaris tak bisa lepas dari starting XI Arsenal. Ia ikut menyumbang pundi-pundi gol buat the Gunners bersama Pierre-Emerick Aubameyang.
Namun belakangan ini, Lacazette mulai jarang terlihat di starting XI Arsenal. Ia tidak dimainkan sebagai starter dalam empat pertandingan terakhir, tiga di antaranya dimainkan sebagai pengganti dengan catatan dua gol.
Terakhir, ia juga bermain sebagai pengganti saat Arsenal bertemu Manchester City di ajang Premier League hari Kamis (18/6/2020) lalu. Sementara Arteta sendiri lebih memilih Eddie Nketiah untuk mengisi lini depan.
Arteta mengungkapkan, meskipun secara tidak langsung, alasan mengapa dirinya sering mencadangkan Lacazette. Pelatih berkebangsaan Spanyol tersebut menyinggung soal kepercayaan diri sang pemain.
“Kami memiliki dua striker yang bertarung demi mendapatkan tempatnya, dan saya menginginkan kompetisi seperti itu di dalam skuat,” ujarnya, dikutip dari Goal International.
“Semuanya membutuhkan [kepercayaan diri] dan striker mungkin membutuhkan lebih banyak dari pemain lainnya karena pada akhirnya, kepercayaan diri berkaitan dengan jumlah gol per menit yang mereka cetak,” lanjutnya.
“Saya hanya ingin memberinya kepercayaan diri, waktu bermain, dan cara dia masuk kemarin [saat melawan City] menunjukkan besarnya keinginan untuk membantu tim dan saya merasa senang dengan dia,” tambahnya.
Arteta tahu bahwa Lacazette memiliki kualitas di dalam dirinya. Malahan, ia mengatakan bahwa pria berusia 28 tahun itu merupakan pemain yang sesuai dengan kriterianya.
“Alex adalah pemain yang selalu saya senangi, karena dia merupakan tipe striker yang bisa melakukan nyaris semua hal.”
“Dia sangat bertalenta dalam berkombinasi dan mengaitkan dirinya dengan pemain lain, etos kerjanya serta cara dia bersaing untuk setiap bola jarang ditemukan dalam seorang striker – dan dia punya kemampuan untuk mencetak gol tiap berada di depan gawang,” pungkasnya.