tipsbetcash.com – Gelar juara Liga Primer Inggris 2015–2016 hampir pasti didapat Leicester City. Pasalnya, mereka sudah unggul tujuh angka dari Tottenham Hotspur yang berada di peringkat kedua ketika kompetisi menyisakan tiga laga. Artinya, Leicester hanya butuh empat poin dari tiga laga sisa untuk mengangkat trofi pada akhir musim.
Sejumlah prestasi mengiringi langkah klub besutan Claudio Ranieri tersebut ke tangga juara musim ini. Berikut ini beberapa di antaranya yang sudah dirangkum Metrotvnews.com dari Squawka.
1. Riyad Mahrez menjadi pesepak bola asal Benua Afrika pertama yang meraih penghargaan PFA Player of the Year. Jika diperluas, Mahrez menjadi pemain non-Eropa kedua yang bisa meraih penghargaan tersebut.
2. Riyad Mahrez merupakan pemain Leicester pertama yang sukses mendapatkan penghargaan PFA Player of the Year.
3. Claudio Ranieri menjadi pelatih nonklub Italia pertama yang muncul di halaman depan media ternama negeri pizza, Corriere dello Sport.
4. Untuk pertama kali dalam sejarah, The Foxes bisa meraih 22 kemenangan dalam semusim di Liga Inggris. Mereka hanya menang 11 kali ketika menghindarkan diri dari degrdasi pada musim lalu.
5. Leicester bakal tampil di Liga Champions untuk pertama kali pada musim depan.
6. Jamie Vardy menjadi pemain pertama yang mampu mencetak gol dalam 11 laga secara beruntun di Liga Inggris. Ia melewati rekor yang pernah dibuat striker Manchester United, Ruud van Nistelrooy.
7. Vardy merupakan pemain Leicester pertama sejak 1984–1985 yang mampu menceploskan bola ke gawang lawan lebih dari 20 kali dalam semusim. Sebelumnya, Gary Lineker mencetak 24 gol pada 1984–1985 untuk The Foxes. Namun, Leicester hanya terpaut dua poin dari zona degradasi pada saat itu.
8. Leicester terakhir kalah di kandang pada 26 September 2016. Artinya, mereka sudah 14 pertandingan tak kalah ketika berlaga di King Stadium. The Foxes tak pernah menorehkan prestasi itu sejak 1933.
9. Vardy merupakan pemain Leicester pertama sejak Lineker pada 1985 yang mampu mencetak gol untuk timnas Inggris. Vardy melakukannya saat Inggris melawan Jerman pada Maret 2016.
